𝒫ℴ𝒾𝓈ℴ𝓃

37.6K 3.1K 7
                                    

Malam yang sunyi dan mencekam di Utara Eleino. Dataran yang ditutupi salju sepanjang tahun dan hanya salju.

Namun suasana terasa lebih dingin dan mencekam di ruang kerja grand duke Aquillio. Karna malam ini, para pekerja yang melakukan pencurian terhadap barang di kamar putri Althea, akan diadili oleh grand duke sendiri.

"Apa gaji yang aku berikan masih tidak cukup?"

Pertanyaan pertama dari Percy, yang tengah duduk santai mendagu di kursi kerjanya, menatap tajam para maid yang tengah berdiri menghadapnya.

Brak

"Jawab!"

Salah satu maid itu pun seketika menjawab saat Percy memukul meja kerjanya, "T-tidak Yang Mulia, gaji yang anda berikan sangatlah banyak-"

Flare

"Aaaakkkhhhhhh",maid itu hangus terbakar saat Percy mengeluarkan api dari tangannya.

"Bohong, jika iya kenapa kau mencuri?" ucap Percy datar seraya menatap abu maid itu di lantai. Tiga maid lainnya langsung mendelik gemetar ketakutan hingga berkeringat dingin.

"Kau"

Maid yang berdiri di samping abu maid yang sudah di bakar sebelumnya, langsung kaget saat Percy memanggil.

"Jawab pertanyaanku, apa gaji yang aku berikan masih kurang?" tanya Percy lagi.

Maid itu panik, jika ia menjawab iya maka ia akan berakhir seperti temannya. "I-iya Yang Mulia, itu sebabnya saya mencuri-"

Flare

"Aaaaakkhhhhh!" lagi-lagi satu maid berubah menjadi abu setelah Percy membakarnya hidup-hidup.

"Jadi kau mengaku kalau kau mencuri?" ucap Percy datar.

Sekarang tersisa dua maid, mereka semakin panik ketakutan saat Percy kini berjalan mendekati mereka.

"Tenang, aku tidak akan membakar kalian" ucap Percy.

"Lyall"

"gggggggrrrrrrrr" seekor serigala raksasa yang ukurannya sama dengan kuda jantan dewasa itu masuk.

"Makan malam" ucap Percy seraya melangkah keluar dari ruangan itu.

"ROAR!" Lyall menerkam kedua maid itu dengan cakarnya, dan memakan mereka seolah ia sangat kelaparan.

"Bereskan kekacauan ini" ucap Percy pada Heinry yang sedari tadi menunggu di depan kantornya. Mana berani Heinry menyaksikan adegan tidak manusiawi itu. Bisa-bisa ia tidak tidur malam ini.

"Baik Yang Mulia" ucap Heinry.

Percy berjalan melewati Heinry, hendak menuju kamarnya. Namun sesuatu hal menghentikan langkahnya, "Heinry" panggilnya tanpa memutar badan apalagi kepala.

"Ya, Yang Mulia?" sahut Heinry yang baru saja hendak membersihkan 'sampah' di dalam kantor Percy.

"Ganti semua barang yang dicuri dengan yang baru, dan juga tambahkan beberapa barang lain. Dan aku ingin semua pekerja di mansion ini dikumpulkan besok pagi" ucap Percy kemudian lanjut berjalan cepat menuju kamarnya.

Belum sempat Heinry menjawab namun Percy sudah jauh di koridor sana, tatapannya melembut, "Anda benar-benar ayah yang baik. Sayang sekali keadaannya harus begini"

••~••

Keesokkan harinya,

"Selamat pagi putri, tidur anda nyenyak?" sapa Bianca seraya membuka tirai jendela, membuat cahaya masuk ke dalam kamar itu.

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang