"Wah ramai sekali"
Seorang anak kecil dengan gaun kotor compang camping, surai keperakkan yang kusut dan iris hijau itu terasa asing bagi Jade. 'Siapa?' batinnya.
"Aku tidak tau kalau mereka memasok bunga-bunganya hari ini" ucap anak kecil itu seraya berjalan masuk tanpa permisi.
Jade membelalak, siapa gerangan anak kecil tidak sopan ini? Ah dan dia masuk tanpa izin, jangan sampai dia mengganggu pekerjaan ibu Jade.
"Hei!"
Althea berbalik, mencari siapa pemilik suara yang baru saja berseru. Seorang anak laki-laki yang nampaknya lebih tua dari Arte, dengan rambut ungu muda dan bulu mata lentiknya, membuat Althea bagai melihat sosok bidadari.
'Cantik sekali' batin gadis kecil itu.
"Pergi dari sini"
Satu kata perintah yang keluar dari bibir indah Jade menjadi pemecah kekaguman Althea. "A-apa? Kau mengusirku?" ucap Althea tidak terima.
"Aku tidak tau kau tersesat saat mengejar tupai atau semacamnya tapi sebaiknya kau cepat pergi, atau grand duke akan marah nantinya" lanjutnya.
Wajah kesal Althea seketika berubah datar, ternyata anak ini tidak mengenali Althea yang merupakan putri grand duke. Ia pun tersenyum miring.
"Kalau aku tidak mau, bagaimana?" ucapnya angkuh seraya berjalan mendekati bunga yang baru saja diganti.
"Hei apa yang akan kau lakukan? Jangan mendekati bunga itu" ucap Jade.
Althea tertawa jahat, 'Maafkan aku bibi Felice' batinnya kemudian berpura-pura terpeleset hendak mendorong vas bunga itu. Namun,
"Tidaaak!!"
Grep
Bukannya malah memecahkan vas, Jade terlebih dulu menangkap tubuh Althea dalam dekapannya.
Semua orang yang sedang bekerja termasuk Felice dan Heinry menoleh cepat saat mendengar suara teriakkan Jade.
Althea membeku, apa yang barusan terjadi? Semua ini tidak sesuai rencana. Kenapa anak ini malah menghentikannya? Ah ngomong-ngomong siapa anak ini?
"Jade? Ada apa-oh" Felice menutup mulutnya terkejut saat mendapati Jade memeluk seorang gadis kecil. Pemandangan yang lucu jika di mata orang tua, namun sangat canggung bagi Althea juga Jade.
"Putri? Sedang apa anda disini?" tanya Heinry.
'Putri?' batin Jade bingung.
"Ah tadi Thea bermain kejar-kejaran dengan Bia karena Thea tidak mau mandi, tanpa sadar Thea malah berlari kesini hehehe" ucap Althea menjelaskan.
"Dan kenapa kau tadi berteriak Jade?" tanya Felice.
"Ah i-itu, tadi dia hampir terpeleset" ucapnya malu.
"Ah begitu ternyata, terima kasih tuan muda, berkat anda tuan putri tidak terluka" ucap Heinry.
"Tuan putri?" Jade membeo.
"Ah benar juga, kalian belum pernah berkenalan ya? Putri, ini Jade de Crinossio putra saya. Dan Jade, beri salam pada putri Althea" ucap Felice.
Jade membelalak, ternyata anak yang terlihat kumuh ini adalah Althea, putri grand duke. "S-salam saya putri Aquillio, sebuah kehormatan dapat bertemu dengan anda" ucap Jade sopan.
"Sebuah kehormatan bagi saya tuan muda" ucap Althea tersenyum tipis.
"Ah kebetulan anda disini putri, saya memiliki sesuatu khusus untuk anda" ucap Felice kemudian mengisyaratkan pada salah satu pekerjanya untuk mengambilkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...