[Raphael's POV]
Clang
Telingaku berkedut, aku membuka mataku saat suara jeruji besi itu mengganggu tidur siangku. Nampak seorang penjaga baru saja membukakan kurungan yang aku tinggali sedari beberapa hari lalu saat di perjalanan.
"Kau boleh keluar sekarang" ucap penjaga itu. Aku pun berdiri seraya menatap sekitarku. Suasana yang berbeda dari rumah lamaku, tidak ada sedikitpun salju kulihat disini, pepohonan rindang nan hijau, bunga warna-warni ditanam membentuk taman indah, langit cerah dan udara hangat yang menerpaku.
Rasanya, aku berada di dunia lain.
Aku berjalan keluar dari kandang besi itu, ku lihat penjaga tadi yang nampaknya masih takut berada di dekatku. Ya, siapa juga yang tidak takut berada di dekat singa sebesar ini? Walau sebenarnya aku belum dewasa, kalau dia meliat ayahku sudah kupastikan dia akan kencing di celana.
"Mulai sekarang tempat ini adalah rumahmu, kami akan merawatmu sebaik yang kami bisa" suara familiar itu membuat ku menoleh, ah aku ingat, dia ayah Althea.
Grand duke memerintahkan penjaga tadi untuk meninggalkan kami berdua, apa yang ingin pria ini bicarakan? Tidakkah dia merasa aneh berbicara pada hewan?
Kutatap ia yang bersedekap dada menatapku dengan netra biru tajamnya, "Tidak perlu malu, aku tau kau bisa bicara" ucap grand duke tiba-tiba membuatku terkejut. Darimana dia tau? Apa Althea yang-
"Tenang saja, putriku menjaga rahasia kalian dengan baik. Tapi lain kali pastikan tidak ada orang saat kalian sedang berbicara" jelasnya. Ah aku ingat, aku pernah mengobrol dengan Althea saat berada di mansion itu. Tak kusangka ternyata grand duke mendengar pembicaraan kami.
"Dan aku pernah mendengar cerita tentang suku yang bisa berubah menjadi singa di Utara Eleino, tak kusangka cerita itu benar" lanjutnya.
Aku semakin terpojok, tidak tahu harus berbicara apa. Identitasku sudah ketahuan, apa grand duke akan membunuhku? Aku tahu manusia sedang memburu suku kami. Jadi tidak ada jaminan bahwa grand duke-
"Tidak ada yang ingin kau katakan?" tanya grand duke.
Dengan ragu aku membuka mulutku, "M-maafkan saya yang tidak jujur mengenai identitas saya sejak awal. Jika itu menyinggung perasaan anda maka saya siap pergi dari tempat ini" ucapku merendah.
"Bukan itu yang ingin aku dengar" ucapnya lagi. "Lagipula kau telah menyelamatkan putriku, dan aku adalah orang yang tidak suka berhutang budi. Jadi setidaknya biarkan aku membantumu untuk tinggal disini sampai kau bisa bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Aku tau kau belum dewasa" lanjutnya.
Aku tertegun, tak kusangka di balik wajah garang dan sifat dinginnya ternyata grand duke adalah sosok yang baik hati. "Terima kasih banyak Yang Mulia" jawabku menunduk.
"Makan siangmu akan diantar, dan kuharap kau tidak terlalu buru-buru untuk mendekati guardianku. Dia tidak suka pedatang baru" ucapnya seraya berlalu pergi.
"Guardian? Maksudnya serigala besar bersayap waktu itu?" gumamku. "Ya, lagipula aku tidak memiliki niat untuk mendekatinya" ucapku merinding ngeri.
"Althea sedang apa ya?"
[End of Raphael's POV]
••~••
Di barak kastil Aquillio,
Selain pasukan Leonfire yang berada di bawah perintah kaisar langsung, grand duke Aquillio juga memiliki pasukannya sendiri, SnowHawk.
"Sir John"
Pria bertubuh kekar dengan janggut tipis dan bekas luka di pipinya yang sedang mengawasi para prajurit yang sedang berlari mengelilingi lapangan barak pun menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...