"Heinry..."
"Y-ya, Yang Mulia"
Dengan wajah datarnya, Percy menatap Heinry malas. "Kau sebut ini menyerang?" Ucapnya seraya menunjuk ke arah Lyall dan Raphael yang sedang 'bergelut'
"Lyall hanya ingin mengajaknya bermain, dasar kau ini" tukas Percy seraya berbalik kembali masuk ke dalam mansion dengan Althea di gendongannya.
Sedang sang putri nampak tak memutuskan kontak dari Raphael dan Lyall disana, "Um ayah?" Panggil Althea.
Percy menghentikan langkahnya, "Ya?"
"Thea juga ingin berteman dengan Lyall" ucap Althea polos. 'Cepat atau lambat aku harus akur dengan guardian satu itu' batinnya.
Percy melirik putrinya dan Lyall bergantian, "Baiklah" jawabnya. Ia pun menurunkan Althea dari gendongannya membuat gadis kecil itu kebingungan, "Nah tunggu apa lagi? Kau bilang ingin berteman dengannya, pergilah" ucap Percy.
Wajah terkejut sontak terpampang oleh Alex dan Heinry, "Y-yang Mulia, saya rasa ini bukan ini bagus" ucap Heinry hendak menghalangi.
"B-benar Yang Mulia, biarkan saya men-" lanjut Alex.
"Baiklah"
Satu kata yang keluar dari bibir mungil Althea itu membuat baik Heinry maupun Alex membelalak.
"Thea akan melakukannya sendiri" ucap Althea percaya diri. Percy pun tersenyum, "Ayah mengawasi dari sini" ucapnya bersedekah dada.
Althea berbalik, "Sir Alex, Heinry, tidak apa-apa. Thea akan baik-baik saja" ucap Althea menenangkan.
"T-ta-tapi putri..."
Seolah tidak mendengar, Althea tetap berjalan mendekati Raphael dan Lyall di halaman belakang mansion.
"Hentikan"
Kedua hewan buas itu berhenti bermain-main setelah menyadari kehadiran Althea di hadapan mereka.
"Althea? Apa yang-" Ucap Raphael bingung.
"Grrrrrrr" Lyall sontak mengeram rendah seraya melangkah pelan mendekati Althea, seolah hendak menerkam mangsanya.
Sedang Althea, masih berdiri dengan keringat dinginnya. Ayolah, bohong kalau ia bilang ia tidak takut. Ada sedikit rasa ngeri kalau-kalau ia ternyata tidak bisa menjinakkan Lyall.
"Althea! Pergi dari sini!" Seru Raphael namun tidak digubris oleh empunya nama.
"Hai Lyall, mari berteman" ucap Althea seraya mengangkat tangannya ke arah Lyall. Hendak menyentuh kepala serigala putih bersayap itu.
"Grrrrr" masih menggeram, Lyall melangkah semakin dekat ke arah Althea. Sedikit lagi hingga tangan Althea dan keningnya bersentuhan.
Namun Raphael semakin khawatir, ia berlari ke arah Althea untuk menghentikan mereka.
"ALTHE-hah?", Raphael terhenti saat melihat Lyall yang nampak manja oleh usapan Althea. Singa hitam itu bernafas lega. Begitupula Heinry dan Alex.
Sedang Percy tersenyum bangga, "Itu baru putriku" ucapnya bersedekap dada seraya berjalan mendekati Althea.
Dari awal Lyall memang tidak memiliki niat membunuh terhadap Althea, itu sebabnya Percy tenang saja. Lagipula, ia ingin melihat apakah Althea berani menghadapi hal semacam ini. Dan ya, semuanya terbukti.
"Mulai sekarang, kau harus menjaganya lebih dari seperti kau menjagaku. Mengerti Lyall?" Ucap Percy.
"Rawr" raungan kecil dari Lyall menandakan persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...