Battle

16.6K 1.6K 17
                                    

[Althea's POV]

"MULAI!"

Wooooosshh

Kelompokku berlari melesa ke arah kelompok lawan.

Aku perhatikan, mereka terbilang gesit untuk ukuran tubuh yang besar terlepas dari senjata mereka yang juga raksasa. Dan kami harus bisa menggunakan perbedaan ukuran ini sebagai kelebihan. Jika tidak, habislah sudah.

"Cain!" seru Lidya yang sudah siap di posisinya.

"Cepatlah!" seru Alexa yang nampak kewalahan menjadi umpan di tengah bersamaku. Para anggota kelompok tiga hanya fokus menyerang aku dan Alexa.

"Sekarang!" seru Cain seraya melemparkan salah satu ujung rantai besar ke arah Lidya melewati tempat dimana aku dan Alexa tengah bertarung mengalihkan perhatian kelompok tiga.

"Alexa, lompat!" seruku sembari memegang tangan Alexa, kami pun melompat tinggi dengan sedikit bantuan mana sihirku agar musuh tidak dapat menggapai kami.

Lidya dan Cain berlari secepat kilat mengitari musuh, membuat mereka tidak mampu menghindar dari ikatan rantai besar itu.

Mereka sempat memberontak, namun tidak mampu keluar karena rantai itu adalah rantai yang istimewa.

"Turunkan aku! I-ini terlalu tinggi! Cepat turunkan aku!" ucap Alexa berisik. Ah tidak kusangka gadis yang terlihat tangguh ini ternyata takut ketinggian.

Aku pun segera menurunkan kami berdua, berjalan mendekati Cain dan Lidya yang telah selesai dengan tugas mereka.

"Tak kusangka kau takut ketinggian, cih lemah" ucap Cain sinis.

Alexa sontak mendelik, "Apa katamu?!" 

"Aku bilang kau lemah! Apa kau tuli juga?"

"Teman-teman, sudah hentikan. Jangan berkelahi" ucap Lidya hendak menengahi namun tentu tidak didengar oleh keduanya.

Aku menatap mereka bertiga datar, yaa setidaknya kelompokku tidak canggung dan mau bekerja sama. Karena dalam tim, kerja sama dan komunikasi itu penting.

Dan juga, kami sedikit beruntung karena kelompok tiga nampaknya kurang berkoordinasi. Sedari tadi kuperhatikan, mereka hanya diam satu sama lain. Seolah strategi mereka adalah, 'Mari masuk dan pukul saja mereka semua'

"Aleeyah awas!"

Dengan cepat aku berbalik dan melompat mundur, sudah kuduga ikatan rantai itu tidak akan mampu menahan mereka terlalu lama.

Tapi itulah tujuanku.

"Semuanya, SERANG!"

Rantai itu adalah rantai khusus yang kubuat untuk menyerap energi ketika kedua ujungnya diikat. 

Tapi karena pengerjaannya yang belum disempurnakan, maka rantai itu akan melemah setelah menyerap banyak energi. Namun hal itu malah menguntungkanku dalam situasi ini.

Itu sebabnya kelompok tiga bisa dengan mudah lepas dari ikatan rantai itu, tanpa menyadari bahwa energi mereka telah habis.

Aku tidak curang, karena tidak satupun aturan pertandingan ini yang aku langgar. Setiap peserta boleh menggunakan senjata dan alat bantu apapun, selama tidak menyebabkan luka serius pada pihak lawan. Terutama membunuh.

Syuutttt

Aku menembakkan panahku dari kejauhan seraya berlari, dan anak panah itu mengenai tepat di betis salah satu musuh. Cukup untuk melumpuhkannya.

Kelompok tiga terdiri dari empat orang, sama seperti kelompokku. Jadi kami sepakat untuk menangani masing-masing satu.

"Hyaaa!"

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang