CLANG CLANG CLANG
Tebasan kuat beruntun Althea layangkan pada Jade, pemuda cantik itu merasa tangannya seolah akan patah hanya dari menahan serangan Althea.
"Apa yang kau lakukan Jade?! Ayo serang aku!" seru Althea. "Serang aku bajingan!" lanjutnya memaki.
"Gawat" ucap Arte langsung berjalan mendekat saat ia menyadari bahwa Althea mulai hilang kendali.
CLANG CLANG SYUUT
"Khhh" Jade mengerang saat lengannya tergores cukup dalam.
Melihat celah saat Jade lengah, mata Althea menggelap. Ia mengangkat pedangnya tinggi membuat benda tajam itu berkilap memantulkan cahaya matahari di atas kepala mereka.
Dugh
Satu pukulan di tengkuk Althea membuatnya seketika terhenti, Arte datang tepat waktu. Jika tidak, maka Crinossio akan kehilangan pewaris mereka.
Grep
Arte menghela nafasnya pelan menatap Althea yang kini pingsan di rangkulannya khawatir.
"Kau tidak apa-apa Jade?" tanya Arte.
Jade, yang berusaha keras untuk berdiri, menggunakan pedangnya sebagai penopang. "Ugh ya, kurasa" jawabnya menahan sakit.
Arte pun menggendong Althea dan berjalan ke keluar dari barak, "Ayo, kita obati lukamu. Beruntung hari ini bukan mayatmu yang kugotong" ucap Arte santai.
Mereka pun berjalan bersama keluar dari barak istana. Semua kejadian tadi pun seolah hanya selewat kedipan mata. Meski detailnya tak terlepas dari sepasang mata yang mengamati dari kejauhan.
"Tuan, apa yang sedang anda lihat?" suara halus itu terdengar dari belakang pemilik iris keemasan itu.
Bibir indah itu tetap bungkam, Raphael berbalik tanpa menjawab pertanyaan Camelia. Membuat gadis itu menatap Raphael rumit.
~~**~~
Ceklek
Pintu ruang rawat istana terbuka, Marianne yang sedang menjaga pun sontak berdiri saat Arte datang dengan Althea yang tak sadarkan diri di gendongannya."Kakak? Apa yang terjadi?"
"Aku menyumbat mana sihirnya, dia hilang kendali dan hampir mencelakai Jade" jelas Arte seraya merebahkan tubuh Althea di brankar. Sedang Jade langsung mendapat pertolongan pertama dari perawat lain.
"Apa?! Bagaimana- ah, begitu ya" ucap Marianne langsung mengerti. "Biar kupulihkan mana-nya" ucapnya seraya mendekati Althea.
Sebuah rahasia umum bahwa putri gran duke ini memanglah prajurit yang kuat. Terlepas dari tubuhnya yang terbilang tidak besar, Althea mampu mengalahkan musuh yang tubuhnya tiga kali lipat dari tubuh Althea.
Tapi yang paling mengerikan bukanlah itu, melainkan apa yang Althea tahan dalam dirinya. Kekuatan fisik sebesar itu, serta mana sihir yang juga begitu dahsyat. Membuat Althea menjadi tokoh yang ditakuti oleh para musuhnya.
Ditambah lagi, sesaat setelah Althea mulai tersulut emosi. Ah, sepertinya kalian sudah mengerti kenapa Eleino selalu memenangkan peperangannya.
"Sudah lama sejak terakhir kali aku merawatnya seperti ini, saat itu tubuhnya berlumuran darah. Jika itu darahnya sendiri aku yakin dia sudah tiada" ucap Marianne seraya telaten memulihkan tubuh Althea.
Arte tersenyum kecil, "Adik kita memang kuat" ucapnya dengan nada bangga. "Sangat kuat sampai membuatku heran pada Jade yang masih mau menerima ajakannya untuk sparring" lanjutnya menatap sinis pada Jade.
Sedang Jade yang tangannya sedang dirawat membalas tatapan sinis Arte, "Ck lebih baik aku terima ajakan itu daripada dia meluapkannya pada hal lain" ucap Jade.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...