[Althea's POV]
'Aku diculik?' batinku santai seraya berpikir siapakah gerangan yang berani menculikku.
Sialnya wajah pria tadi tidak terlihat terlalu jelas. Keren juga, sampai-sampai Alex tidak bisa mengejarnya. Padahal kan Alex bisa berlari secepat itu.
Saat ini aku sedang berada di dalam kereta, entah kemana orang itu membawaku. Yang jelas ini belum jauh. Aku masih berada di dalam karung dan sepertinya setumpuk jerami diletakkan di atas karung ini.
"Hah~ siapa sih? Mengganggu waktuku saja, kan aku sedang piknik" ucapku menggerutu. Aku bisa saja membuka karung ini dan kabur sendiri, tapi aku penasaran siapa yang menculikku. Dan kenapa mereka menculikku.
Walaupun ya, menjadi anak dari bangsawan seperti ayahku sudah cukup beresiko tinggi. Tapi aku lebih heran kenapa mereka mau mencari masalah dengan orang gila seperti ayahku, tidak sayang nyawakah?
Itu artinya, mereka pasti memiliki tujuan besar sampai mereka bisa senekad ini bukan?
Setelah sekitar satu jam, kurasakan kereta kuda ini berhenti berjalan. Sepertinya kami sudah sampai di tujuan.
Kurasakan tumpukan jerami diangkat dari atas tubuhku, kemudian sepasang tangan besar menggendongku dan membawaku entah kemana.
Kusadari cahaya hilang, sepertinya kami memasukki sebuah ruangan. Atau sebuah rumah?
Tubuhku diletakkan di lantai, karung dibuka dan hal pertama yang aku lihat adalah seorang pria dengan tubuh besarnya, berdiri membelakangiku sementara pria lain mengikat tangan dan kakiku.
"Hm kau cukup diam untuk ukuran anak lima tahun, bukankah seharusnya kau menangis dan meminta ayahmu?"
Pria besar itu menunduk menatapku dengan netra emasnya yang tajam dan senyum menyeramkannya, entahlah tapi aku merasa familiar dengan mata itu.
"Kau siapa?" tanyaku dingin, mood-ku sedang sangat buruk karena orang ini mengganggu piknikku.
"Pfffttt"
Aku menaikkan sebelah alisku saat pria besar itu terbahak seperti orang gila, apa yang lucu? Aku hanya bertanya dia siapa.
"Oh astaga, menarik, sangat menarik. Tak ku sangka Galen memiliki cucu seberani dirimu, nak" ucap pria besar itu.
Keningku berkerut mendengar nama familiar itu, "Galen?" ucapku membeo. Galen adalah kakekku, kaisar sebelumnya dan ayah dari ayahku.
Kenapa pria ini bisa tahu tentang kakek?
"Aku yakin kau pasti bertanya-tanya, baiklah baiklah bagaimana jika aku menceritakan sebuah dongeng untukmu?" ucapnya seraya duduk berhadapan denganku.
"Tentang seorang pelacur, dan seorang duke yang terjebak dalam pesonanya"
[End of Althea's POV]
~~••~~
"Hei Matthew, tidak bisakah kau cepat sedikit?"
"Ck tunggu sebentar, kau ini tidak sabaran sekali"
"Lagipula kenapa kau masih harus ditemani saat buang air kecil sih?! Panglima Leonfire apanya, kau itu sudah tua dan memiliki cucu tau?!" seru pria paruh baya dengan surai putih panjangnya, Galen.
Dan ya, lawan bicaranya saat ini adalah Matthew, sang sahabat karib yang merupakan mantan panglima pasukan Leonfire.
Bagi kalian yang lupa, Galen adalah kaisar terdahulu. Ayah kandung dari Evan, Percy dan Isandra, sekaligus kakek Althea.
Setelah turun takhta, Galen menghabiskan waktunya berpetualang di tanah yang belum terjamah dalam kekaisarannya. Ditemani para sahabat, yaitu Raiya dan Matthew, mereka bertiga berpetualang menjamah tanah Eleino.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...