ℳ𝒶𝓀ℯ 𝒰𝓅

33.9K 3K 15
                                    

Lima tahun yang lalu, mansion Aquillio di ibukota

"Yang Mulia, kita harus bergegas sebelum para pemberontak itu menyerang lebih banyak warga di perbatasan" ucap pemimpin pasukan Snow Hawk, Sir Alfred.

"Aku menyusul, pastikan untuk mengevakuasi warga yang selamat" ucap Percy seraya berjalan cepat menelusuri koridor mansionnya.

"Percy? Apa semuanya baik-baik saja?"

Percy menoleh saat suara lembut itu memasukki gendang telinganya. Dalia, yang tengah mengandung dan akan melahirkan dalam hitungan hari, menatap Percy khawatir di dalam kamar mereka.

Percy mengangguk mantap, "Aku janji akan segera pulang, kumohon bertahanlah" ucap Percy mencium lembut punggung tangan Dalia.

Tatapan Dalia berkaca-kaca, "Ya, kau harus cepat pulang agar kita bisa melihat anak kita bersama" ucap Dalia yang terdengar seperti perintah di telinga Percy.

Percy tersenyum lembut menitihkan air mata, ia mengusap air mata yang mengalir di wajah istrinya dan mengecup kening Dalia lembut.

"Aku berangkat"

Baru satu hari Percy berada di medan perang, menghadang pemberontak perbatasan utara Eleino yang ingin memaksa masuk.

Namun bagai sambaran petir, kabar buruk datang dari mansion Aquillio di ibukota.

"Grand duchess diracuni!"

Begitulah isi surat yang dibawakan oleh burung pembawa pesan. Hanya satu kalimat, namun sanggup membuat Percy menjadi kalap.

Ia menggila, mengayunkan pedang apinya ke sembarang arah. Membunuh semua orang yang berada disana, tidak tahu siapa lawan atau kawan. Seolah sesuatu telah merasukkinya.

"Khehehehe dasar- ukhuk grand duke payah! Tunggu saja, kami tidak akan berhenti sampai disini kkhhh, karena dia tidak akan menyerah"

Crash

Percy menebas leher pria terakhir yang menjadi lawannya malam itu.

"Lyall!"

Seru Percy, serigala guardiannya mendarat tepat di sebelahnya. Percy menaikki punggung Lyall dan mereka pun berangkat ke mansion Aquillio di ibukota. Dimana Dalia berada.

Namun sesampainya Percy disana, semua telah terlambat. Istrinya telah tiada, racun yang digunakan adalah jenis racun yang tidak dapat dikenali. Tidak berbau, berwarna apalagi tekstur, bentuknya seperti air biasa.

Dalia mulai meregang nyawa karena racun itu bekerja saat proses persalinan berlangsung, beruntung bayi mereka telah lahir pada saat Dalia menghembuskan nafas terakhirnya.

Bayangkan rasa sakit Dalia saat melahirkan, dan harus meregang nyawa secara tiba-tiba di saat yang bersamaan.

Kejadian malam itu, mengubah Percy sepenuhnya. Ia kembali mengurung diri di Utara Eleino bersama sang putri. Berharap tempat terpencil itu bisa menjadi tempat yang aman bagi mereka.

Namun tidak, musuh Percy masih berkeliaran. Meneror setiap langkahnya, bahkan kini telah berhasil meracuni Althea yang masih berusia lima tahun.

"Mereka yang kau sayangi, hanya akan menjadi kelemahanmu"-Beast

Isi sebuah surat yang Percy temukan balkon mansionnya, tepat sehari setelah kematian Dalia.

Ia mencoba untuk tidak termakan isi surat itu dan hidup bersama putrinya dengan tenang. Namun tidak, ia terus terpikir bagaimana jika isi surat itu benar? Bagaimana jika menyayangi Althea berarti sama saja dengan menjerumuskannya dalam bahaya?

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang