Prom Night

14.5K 1.3K 30
                                    

Dua tahun kemudian,

Para murid nampak sibuk mondar-mandir membawa perlengkapan dekorasi. Karena malam ini, adalah pesta dansa untuk merayakan kelulusan senior akademi.

Althea, beserta teman-temannya telah menjalani segala rangkaian pendidikan yang dibutuhkan dan dinyatakan lulus dari akademi Eleino.

Dan sebelum pesta dansa dimulai, para murid yang lulus diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing dan memberitahu orang tua mereka untuk turut hadir di pesta dansa tersebut.

Tak terkecuali, Althea.

"Putri kita sudah dewasa, saya tak menyangka bisa diundang ke pesta dansa kelulusan anda putri. Sebuah kehormatan bagi saya" ucap Bianca yang tengah menyisir rambut Althea.

Ya, Althea mengajak orang-orang yang dekat dengannya di mansion, yaitu Heinry dan Bianca. Tentu Percy juga akan hadir.

"Bia sudah berjasa membesarkanku, dan memberikan sosok ibu yang aku butuhkan. Tentu Bia harus hadir" ucap Althea.

Bianca tersenyum manis, ah begini rasanya memiliki seorang putri. Ia bersyukur bisa menjalankan amanat Dalia untuk menjaga putrinya dengan baik.

"Nah sudah selesai, anda harus segera menuju ruang makan putri. Grand duke pasti sudah menunggu" ucap Bianca.

Althea pun mengangguk, malam ini ayahnya mengajak untuk menghabiskan waktu makan malam bersama. Andai kalian tahu sebesar apa rasa rindu Percy terhadap putrinya.

Ceklek

Pintu besar itu dibuka oleh penjaga, Althea melangkah masuk ke ruang makan mewah mansion Aquillio. Sudut bibirnya naik melihat sosok ayah yang tidak nampak tua meski telah berkepala empat itu.

"Salam ayah" ucap Althea melebarkan kedua sisi gaunnya memberi hormat.

Percy menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum, "Hm, paman Noah benar-benar berhasil mendidik tata kramamu ya" ucap Percy bercanda seraya mengulurkan tangannya pada Althea.

Althea tertawa kecil, "Sudah diam, aku lapar" ucapnya tidak sopan.

Percy pun tersenyum kecil, ah sisi ini dari Althea mengingatkan Percy pada dirinya saat masih muda.

Percy pun menarik kursi untuk Althea duduk di sampingnya. Kemudian memberi aba-aba pada pelayan untuk menghidangkan makan malam mereka.

Keduanya pun bersantap malam bersama, canda tawa dari Althea menceritakan semua pengalamannya di akademi membuat dada Percy menghangat.

'Senang kau sudah kembali, putriku' batinnya.

~~**~~

Di sisi lain kekaisaran Eleino, tepatnya di istana. Sang kaisar tengah menikmati makan malam bersama keluarganya.

"Oh ya, Raphael, apa rencanamu setelah ini?" tanya Evan. Ia menghargai semua keputusan yang Raphael buat.

"Eleino telah berjasa besar dalam hidup saya, maka izinkan saya mengabdikan diri untuk benua ini, ayah" ucap Raphael serius.

Evan menatap sang istri, seolah memikirkan hal yang sama. Marrie tersenyum lembut, "Bukan itu yang kami maksud nak, apa rencanamu setelah ini?" tanya Marrie lembut.

Raphael terdiam, jujur ia sama sekali tidak tergiur akan takhta dan kekuasaan. Baginya, bisa hidup dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayang pun sudah merupakan anugrah besar.

"Saya... Ada seseorang yang saya cintai" ucap Raphael, membuat keluarga Eleino langsung terdiam tak percaya akan apa yang mereka dengar.

"Lalu?" tanya Evan.

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang