The End is The New Beginning

16.6K 1K 65
                                    

[Ray's POV]

Suasana rumah sakit, pasien dan dokter berlalu lalang, bau obat dimana-mana, serba putih, hanya itu yang aku lihat selama dua tahun ini.

Aku didiagnosa menderita kanker darah stadium tiga saat aku berusia 15 tahun. Saat itu dokter masih menyemangatiku dan meyakinkanku bahwa aku masih bisa sembuh, jujur aku juga sangat ingin sembuh waktu itu. Namun semuanya seolah diputar balik satu tahun yang lalu.

Saat aku masih berusia 16 tahun, kedua orang tuaku meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol sepulang dinas di luar kota. Hatiku hancur, hidupku hancur, rasanya tidak apa-apa jika aku mati saat itu juga dna menyusul kedua orang tuaku. 

Ditambah lagi, sekarang aku hanya hidup bersama kakak perempuanku yang baru saja diterima di tempat kerjanya. Dan kondisiku yang kian memburuk, aku tak tega menyusahkan kakakku seperti ini. 

"Kakak tidak mau menikah?" tanyaku saat kakak sedang memotongkan buah apel kesukaanku.

Dia hanya tersenyum seraya menatapku lembut, "Tentu saja kakak mau menikah, tapi kau harus sembuh dulu. Nanti kau yang mengantar kakak ke altar yaa" ucapnya dengan nada riang itu. Kakak memang begitu, selalu saja menyembunyikan perasaannya. 

Maaf kak, akut tidak akan pernah bisa mengantar kakak ke altar. Karena hari ini, aku-

"Maaf, tapi Ray kalah dari sel kanker tersebut. Sekali lagi maaf kami tidak bisa membantu Ray untuk pulih" ucap dokter yang selama ini merawatku. Tenang saja pak tua, kau sudah berusaha sebisamu. Dan menurutku kau juga harus pensiun, lihat keriputmu itu.

"Tidak mungkin, Ray..."

Aku menatap sendu kakakku yang menangis terisak, aku mohon kuatlah kak. Menikahlah, hidup bahagia, tidak perlu memikirkan ku lagi.

Sriinggg

Cahaya terang tiba-tiba muncul dari belakangku. Ah sudah waktunya ya? Aku pun berjalan menuju cahaya itu, sesekali menoleh ke arah kakakku yang masih menangisi jasadku yang sudah tak bernyawa.

"Selamat tinggal"

~~**~~

[End of Ray's POV]

"Althea! Althea bangunlah. Kenapa ini? Apa yang terjadi?" ucap Raphael panik melihat Alteha yang tiba-tiba jatuh tak berdaya. Namun sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya.

"Oeekk oeeekk" 

Raphael membelalak, "B-bayinya..."

"Sial, kita terlambat. Isandra cepat periksa keadaan Althea" ucap Azel memaki keadaan. 

"Azel ada apa ini?" tanya Percy panik tidak mengerti apa yang terjadi.

"Paman, bibi ada apa?" tanya Marianne yang baru saja tiba, matanya seketika tersorot pada tangisan bayi yang kini berada di gendongan Raphael. "B-bayinya... apa aku salah periksa? Seingatku dia benar-benar sudah..."

"Althea menggunakan mantra terlarang, mantra yang bisa mengambil sebuah jiwa dan memasukkannya ke dalam raga yang sudah tak bernyawa. Aku pernah melakukannya, Percy kau ingat tentang Isandra bukan?" ucap Azel. Jiwa Isandra tidaklah berasal dari dimensi ini, Azel menemukan mayatnya yang sudah tak bernyawa kemudian melakukan sihir terlarang itu dan memutar kembali waktu. Hanya agar Isandra bisa menjalani kembali hidupnya dengan bahagia. (Re: I Am More Than Just A Princess).

"Maksudmu, Althea baru saja melakukan sihir itu?" tanya Percy tak percaya.

Azel mengangguk, "Kapasitas mana sihirku lebih besar dari Althea dan aku masih membutuhkan dua tahun untuk pulih seutuhnya. Aku tidak tau apa yang akan terjadi pada Althea" 

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang