Loss

9.1K 838 25
                                    

Bruk

"ARES!" seru Marie saat guardian milik suaminya jatuh tak berdaya, matanya membelalak saat tubuh Griffin itu berubah menjadi abu dan terbang tertiup angin. "Tidak, Evan" rintihnya menangis pilu. Kematian guardian hanya memiliki satu makna, yaitu pemiliknya juga telah tiada.

"Yang mulia" ucap Jade dengan suara paraunya, ia berlutut di samping Marie yang masih menangisi kematian suaminya. Ya, hanya Jade sendirian yang saat ini menjaga mereka di ruang rahasia ini. Entah apa yang terjadi di luar sana. Jika Evan pun usdah dikalahkan, para prajuritnya pasti sudah dihabisi.

"A-ayah?" tubuhnya limbung seolah lututnya tak mampu menopang, Dalia memeluk erat  tubuh bergetar Marianne. Kini tinggal mereka bertiga di dalam istana, jauh di ruangan rahasia dimana hanya keluarga kerajaan yang tahu letak persisnya.

Dalia terdiam dengan wajah gusarnya, semua ini seolah sudah direncakan dari awal. Althea pergi, suaminya pergi, meninggalkan mereka dengan seikit orang yang bisa melindungi.

'Percy, Althea, semoga kalian baik-baik saja'

~~**~~

Di saat yang sama,

"Kau, tidakkah mencelakai istriku sudah cukup bagimu?" ucap Percy geram. Seluruh warga utara yang mengungsi di kastil Aquillio pun langsung ketakutan memojokkan diri di aula kastil.

Orpheus tersneyum seram, "Tentu saja tidak cukup" ucapnya berjalan mendekati Percy. "Penderitaan yang aku rasakan jauh lebih sakit daripada ini" 

Percy mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih, "Evakuasi semua orang dari aula" ucap Percy. Para prajurit pun langsung menuntun para warga keluar dari aula, meninggalkan Percy sendiri dan Orpheus.

"Mari buat ini sederhana, kau mati, istriku hidup dan kami bahagia selamanya" ucap Percy mengeluarkan pedang apinya seraya berjalan ke arah Orpheus.

"Hmm tidak terdengar sederhana bagiku, bagaimana dengan kau mati, kekaisaran ini menjadi milikku dan tamat" jawab Orpheus seraya menarik kedua pedangnya dan memasang kuda-kuda.

Percy tersenyum miring, "Teruslah bermimpi" 

Syuutt

Percy melesat dari tempatnya berdiri

Cring Tang Tang Tang

Pedangnya dan kedua pedang Orpheus saling beradu, "Kau tau? Jika aku jadi kau, aku tidak akan meninggalkan istriku sendirian" ucap Orpheus mendorong kedua pedangnya membuat Percy mundur ke belakang.

Tang Tang Tang Tang Tang

Percy menyerang bertubi-tubi, namun semuanya berhasil ditangkis oleh Orpheus, "Apa maksudmu?" tanya Percy dengan tatapan tajamnya. Orpheus tidak menjawab, ia hanya tersenyum licik dan hal itu berhasil memancing amarah Percy. 

"Aaaaarrrggghhh!" Percy menyerang Orpheus membabi buta, namun anehnya Orpheus tidak mengelak apalagi melawan balik. Ia hanya diam, membiarkan Percy menghancurkan tubuhnya.

Percy terengah-engah setelah mencabik tubuh Orpheus, namun ia terdiam saat melihat tubuh yang dicabiknya tidak mengeluarkan darah sama sekali, hanya terpotong-potong.

"Terkejut? Hahaha sayangnya aku bukanlah yang kau cari Percy" ucap Orpheus dengan kepala yang sudah memisah dari tubuhnya.

Percy membelalak, "Apa, Apa yang-"

"Kalau aku jadi kau, aku akan berlari dan kembali ke tempat istriku berada sekarang" ucap Orpheus santai seraya potongan tubuhnya sedikit demi sedikit hancur menjadi debu.

Tubuh Percy bergetar, oh tidak, ia masuk ke perangkap Orpheus. Dengan cepat Percy berlari keluar dari kastil, "Lyall!" serunya memanggil sang guardian. Lyall pun mendarat di hadapan Percy, dan tanpa aba-aba Percy pun langsung menaikki punggung Lyall. Dan mereka berangkat kembali ke Eleino.

I Was The Evil WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang