"Pertanyaan terakhir, oh ini agak keluar dari topik. Mohon tunggu sebentar" ucap Arte berbalik mendekati dewan juri. Mereka nampak mendiskusikan sesuatu sampai akhirnya Evan dan Percy kelihatan setuju.
"Maaf karena menunggu, para dewan juri telah setuju untuk melanjutkan pertanyaan ini. Baiklah, jika bisa memilih, bersama siapa kalian ingin menghabiskan sisa hidup kalian?"
Kedua paslon membelalak tidak menyangka akan ada pertanyaan seperti ini. Evan dan Percy serta petinggi akademi lainnya sebenarnya bingung bagaimana pertanyaan ini dapat menambah ke penilaian. Tapi, mari lihat saja.
Hening, tidak ada dari para paslon yang membunyikan bel mereka. Hingga,
RING
"Paslon nomor satu, silahkan" ucap Artemis.
Althea berdiri, 'Ayah pasti senang mendengar ini' batinnya.
"Kita sebagai makhluk sosial, tentu membutuhkan manusia lain untuk hidup, tak peduli seberapa mampu diri kita untuk melakukan semua hal. Dan bagi saya, merupakan sebuah anugrah jika saya bisa menghabiskan sisa umur saya bersama mereka yang saya sayangi dan menyayangi saya, yang ingin saya jaga dan yang ingin menjaga saya, juga yang telah membesarkan saya dan merawat saya sejak kecil"
'Karena di kehidupan sebelumnya, aku terlalu bodoh untuk membuang segalanya hanya demi sebuah takhta' batin Althea meratapi masa lalu.
Seisi aula seketika hening, Raphael dan Percy nampak langsung menunduk dan memalingkan wajah, menahan air mata mereka.
"Oh astaga indah sekali huhuhu" Pheobe pun tak mampu membendung air matanya.
Anne menyikut lengan Pheobe, "Kendalikan dirimu, dasar cengeng" ucapnya seraya menghapus air mata yang hampir jatuh di pipinya.
WOOOOHHOOOOOO
PROKPROKPROKPROKPROKSeisi aula langsung bertepuk tangan meriah setelah jawaban yang Althea berikan berhasil menggetarkan hati mereka semua.
Begitulah sesi tanya jawab hari ini, para paslon lainnya menjawab kurang lebih sama saja dengan jawaban Althea. Namun karena sudah terjawab di awal, rasa terharu mereka tak terlalu membuncah seperti setelah jawaban Althea.
Kini kedua paslon tinggal menghitung hari sampai pengambilan suara, dimana pemenang suara terbanyaklah yang akan diangkat menjadi ketua dan wakil ketua DMA periode selanjutnya.
~~**~~
Keesokkan harinya,
Suasana kantin nampak ramai, para murid yang sedang merehatkan pikiran mereka nampak menikmati makan siang bersama dengan para sahabat.
Berbeda dengan kedua sepupu yang memiliki aura serius di sekitar mereka.
"Dari hasil yang kulihat kemarin, sepertinya kita akan kalah. Kau tak bisa mengandalkan kepopuleran saja Claudia" ucap Jade.
Claudia menatap kakak sepupunya itu sinis, "Dengar Jade, aku tau kau memang tidak berniat mencalonkan diri. Tapi setidaknya optimislah untuk adikmu ini" ucap Claudia.
"Aku tidak pesimis, aku realistis. Apa kau tidak lihat bagaimana para murid langsung seolah berpihak pada mereka kemarin?" ucap Jade.
"Aku lihat dan aku sadar sepenuhnya, sekarang diam dan biarkan aku berpikir" ucap Claudia mengaduk makanannya penuh emosi.
Keduanya pun hening sejenak, hingga Claudia pun akhirnya terpikirkan sebuah cara.
"Jade, bagaimana pendapatmu tentang Aleeyah?" tanya Claudia tiba-tiba.
Jade seketika tersedak, "Uhuk! Apa maksudmu?" ucapnya seraya mengelap bibir.
Claudia menaikkan sebelah alisnya, "Kau tau betul maksudku" ucapnya tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...