"Ayah jangan!"
Seruan Althea membuat pedang yang hampir menebas kepala singa hitam itu terhenti. Percy, yang wajahnya sudah menggelap karena hilangnya Althea, pun menurunkan pedang api itu saat Althea berlari memeluk kaki jenjangnya.
Pedang itu pun hilang begitu saja, dengan cepat Percy berlutut dan memeluk erat putrinya, "Kau membuat ayah khawatir" lirih Percy. Astaga, sungguh baru kemarin putrinya diracuni. Dan hari ini Althea hampir diculik.
"Ayah, singa itu yang menyelamatkan Thea. Paman ini yang jahat" ucap Althea, seolah mengerti bahwa ayahnya telah salah paham dan menganggap bahwa singa itu hendak memakanya.
"Siapa pria itu?" tanya Percy menatap pria tidak sadarkan diri di dekat pohon.
Althea hanya terdiam, ia sendiri tidak tahu siapa pria yang hendak menculiknya itu. Tapi, ia tahu harus menjawab apa.
"Tadi Thea diajak Heinry ke dapur, lalu Heinry memaksa Thea untuk makan kue padahal Thea masih kenyang. Heinry memaksa sekali dan itu membuat Thea takut. Jadi Thea lari sembarangan, tapi tidak tau kenapa bukan Heinry yang mengejar Thea melainkan paman itu" jelas Thea dengan nada polos ala anak kecil yang tengah mengadu.
Percy, Bianca dan Heinry terdiam saling menatap.
"Yang Mulia, mohon ampuni hamba. Namun saya sedari tadi melakukan tugas saya, bukan memanggil Bianca maupun bersama putri" ucap Heinry berlutut di hadapan Percy.
"Periksa lelaki itu" perintah Percy.
Heinry dan Bianca pun segera melakukan perintahnya.Sementara Percy berbalik menatap singa hitam yang Althea bilang baru saja menyelamtkannya. "Singa ini sepertinya jinak" ucap Percy.
Walau sebenarnya ia sedang bingung bagaimana bisa ada singa di utara Eleino yang dingin bukan main ini. Ditambah warna singa itu yang unik, singa mana warnanya hitam gelap? Percy tahu pasti bahwa singa ini bukan singa biasa.
"Yang Mulia, kami menemukan ini"
Percy menoleh, Heinry menunjukkan dua botol kecil yang sudah kosong. Percy pun menghirup sedikit isi botol itu untuk mengetahui apa isinya. "Bius? Dan ramuan perubah wujud?" gumam Percy.
"Yang Mulia, pria ini mengenakan pakaian butler" ucap Bianca setelah membuka jubah yang pria itu kenakan.
"Hm sepertinya aku tau apa yang terjadi" ucap Percy. "Apa dia masih hidup?" tanya Percy.
Bianca memeriksa denyut nadi dan nafas pria itu, "Iya Yang Mulia, dia masih bernafas" balasnya.
"Lyall!" seru Percy, Lyall pun mendarat di hadapan mereka.
Singa itu membelalak, 'Makhluk apa itu? Dia tidak berasal dari dunia ini' batinnya saat melihat wujud Lyall.
"Lyall, bawa orang ini ke mansion" perintah Percy dan langsung dilaksanakan oleh Lyall.
Kini tinggal mereka berempat dan singa itu yang masih berada di hutan. "Kita pulang" ucap Percy seraya melepas jubahnya dan menutupi tubuh kecil Althea kemudian menggendongnya.
"Ayah" panggil Althea.
Langkah mereka terhenti, "Hm? Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Percy.
Althea nampak ragu, "B-bolehkah kita membawa pulang singa itu?" tanya Althea memelas.
Sang singa membelalak kaget, 'A-apa yang bocah ini-'
Baik Percy, Bianca maupun Heinry menatap Althea terkejut. "Kau mau memeliharanya?" tanya Percy dibalas dengan anggukkan Althea.
"Boleh ya, kasihan tubuhnya dipenuhi luka. Dan juga Thea tidak memiliki teman bermain selain Bia" ucap Althea dengan puppy eyesnya.
Percy melirik sejenak ke arah singa itu, kemudian kembali menatap Althea. "Apapun yang putri ayah inginkan, akan ia dapatkan" ucap Percy.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Was The Evil Witch
FantasyCOMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang Mulia Damian Azazel Lucretius de Erebos, dan percobaan pembunuhan terhadap Lady Isandra" Kalimat it...