7 "AKSI"

415 76 3
                                    

"Lo kira gue nggak punya riwayat maag" ucap Alana

"Lo juga punya maag juga kan, maka nya buruan ini gue udah laper banget naaaaa" ucap Rere

"Iya ini tinggal dikit" ucap Alana

"Yaudah buruan ALANA" ucap Rere kesal

"Iyakk" ucap Alana

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Rere dan Alana pun berjalan menuju kantin untuk makan siang.

Disisi lain, Alvarez yang berada didalam ruangan nya sedang duduk disofa bernuansa putih itu, ia sedang melamun seperti ada yang ia pikirkan.

"Tok......tok......tok......." suara ketukan pintu, membuat lamunan Alvarez ter buyarkan seketika

"Masuk" ucap Alvarez sedikit keras

"Pak ini ada beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani" ucap Devan

"Taro situ" ucap Alvarez, menunjuk meja tepat di depan tempat duduknya

"Van saya punya satu tugas untuk kamu, tolong kamu lakukan dengan teliti dan hati-hati" ucap Alvarez

"Apa tugasnya pak?" tanya Devan

"Nanti tolong kamu.........." Jelas Alvarez panjang lebar terhadap Devan untuk menjalankan perintah yang ia berikan

"Ingat kata-kata saya tetap hati-hati dan teliti jangan sampai misi yang saya berikan ini membahayakan kamu dan orang yang berada disekitar sini, kecuali dia" ucap Alvarez

"Baik, saya akan melakukannya dengan hati-hati dan teliti pastinya pak" ucap Devan

"Lakukan sekarang" perintah Alvarez

"Kalau begitu saya permisi pak" ucap Devan dan dibalas anggukan oleh Alvarez

Beberapa saat kemudian Devan kembali keruangan Alvarez untuk melapor bahwa tugas yang Alvarez berikan tadi telah dilaksanakannya.

"Semua yang bapak minta sudah siap" ucap Devan

"Kamu melakukan semua itu dengan teliti kan?" tanya Alvarez

"Iya pak sesuai dengan yang bapak perintahkan" jawab Devan

"Sekarang juga tolong kamu jaga didepan ruangan saya dan kamu pastikan tidak ada karyawan yang lewat didepan situ" ucap Alvarez sambil menunjuk depan ruangan miliknya

"Nanti saat saya sudah keluar dari ruangan ini, kamu boleh pergi dan lakukan misi selanjutnya" lanjut Alvarez

Alvarez memang sudah menyusun banyak aksi dan semua itu tidak dijalankan sendirian pastinya ia butuh bantuan dari sang tangan kanannya siapa lagi kalau bukan Devan.

"Baik pak" ucap Devan

Setelah itu devan keluar dan berjaga diluar ruangan Alvarez.

Disisi lain Alana dan Rere baru saja selesai makan siang dan hendak kembali ke meja kerjanya masing masing.

Dipertengahan langkah mereka berdua Rere menanyakan kejadian tadi pagi kenapa Alana bisa menge-pell lantai sedangkan Rere tau pekerjaan Alana bukanlah seorang cleaning servis.

"Naa apasih yang terjadi tadi
pagi?" Tanya Rere

"Kejadian apa?" Tanya Alana

"Yang lu pell lantai tadi pagi..." jawab Rere

"Ohh......" ucap Alana

"Kok cuma oh" ucap Rere

"Lahh terus?" tanya Alana

"Ya loh ceritain kejadian tadi pagi ke gw lah" ucap Rere

"Sekarang?" tanya Alana sengaja membuat Rere agar kesal padanya

"Tahun depan, ya sekarang lah Alana khyera laures" ucap Rere dengan melotot

"Jadi tadi pagi gua....." jelas Alana kepada Rere

Alana menceritakan semua kejadian yang ia alami tadi pagi saat dimarahi Alvarez sang CEO.

"Sampai sebegitu nya ya pak al" ucap Rere heran setelah mendengar cerita dari Alana, saat Alvarez memarahi Alana bahkan menyuruhnya untuk Mengepel lantai.

"Mungkin tadi pagi mood pak Al lagi hancur, ditambah gue juga malah diem aja bukannya mengambilin tanda lantai basahnya" ucap Alana

"Tapi kan nggak harus sebegitu nya juga kali, sampai nyuruh Lo buat Pell lantai, coba Lo bayangin kalo nggak ada yang kasih tau dia tadi pagi mungkin dia udah kepleset" ucap Rere jengkel

"Udahlah re" ucap Alana

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang