72 "INDAHNYA SANDIWARA"

65 2 0
                                    

"Yaudah ayo duduk" ucap Hendra

"Gimana Al, enak gak?" Tanya Hendra

Alvarez yang hendak duduk menjadi tejeda sejenak, karena perkataan Hendra. "Apanya pah"

Hendra tersenyum. "Masakan Alana enak gak?"

"Oh enak, semua masakan dia enak, apalagi gulai cuminya" ucap Alvarez, terlihat sangat meyakinkan

"Ini makanan kesukaan Alana, beef rice mentai, Alana suka banget, apalagi kalo yang buat mamah, dia bisa seharian cuma duduk di meja makan" ucap Hendra, membuat semua tertawa lepas

"Apaan sih pah" ucap Alana, malu

"Tapi ngomong-ngomong kamu udah dimasakin apa aja Al, sama anak mamah?" Tanya Laras

"Aduh jawab apalagi ini, kalo ngomong gak dimasakin itu juga gak mungkin, karena gue setiap hari dimasakin, cuma gak sudi aja yang buat makan masakan dia" batin Alvarez

"Al" panggil Laras

Alvarez ter buyar dari lamunannya, dan langsung memasang senyuman manisnya. "Eh iya mah, itu, udah dimasakin banyak sama Alana, dimasakin kwetiau, sapi lada hitam, beef rice mentai juga udah pernah dimasakin"

Alana mengernyit alisnya, ia keheranan saat mendengar semua ucapan suaminya yang tidak didasari fakta itu.

"Tapi aku gak pernah masak kwe–" ucap Alana terhenti, saat tiba-tiba Alvarez menginjak jari kelingking kakinya

"Aduh sakit" lirih Alana, dengan ekspresi wajahnya

"Kenapa nak, apa yang sakit?" Tanya Hendra

"Ini ada semut pah, gigit tangan Alana" ucap Alvarez bohong, dengan meraih tangan Alana dan mengibaskan nya pelan, agar seolah-olah terdapat semut disana

"Ohh,,, kirain apa" ucap Hendra

"Tadi kamu mau bilang apa, yang kwe kwe tadi" ucap Laras

"Itu mah, Alana itu tadi mau bilang kalau dia belum pernah masakin saya kue" sahut Alvarez, tersenyum

"Bukan begitu sayang?" lanjutnya kepada Alana, dengan penuh penekanan

"Gapapa belum aja, nanti juga pasti Alana buatin kue, karena Alana itu suka buat kue kue begitu, semua jenis roti dia juga jago, kamu sekalinya coba, dijamin ketagihan Al" ucap Laras

"Papah sekali coba cheesecake buatan dia, sampe sekarang ketagihan terus" timpa Hendra

"Iya pah, apapun itu kalo dari tangan Alana pasti gak pernah gagal" ucap Alvarez

"Ini ada telur setengah matang, ambil ini buat suami kamu nak" perintah Laras, saat Alana sedang menyiapkan isi piring untuk suaminya

"Mas Al gak makan telur setengah matang mah" ucap Alana

"Loh kenapa?" Tanya Hendra

"Kurang suka aja pah" sahut cepat Alvarez, ia tidak mau jika Alana sampai membeberkan alasan yang sebenarnya

"Ohh, kalau Alana ini malah suka banget sama telur setengah matang" ucap Hendra

"Hemhh,,,, ini enak banget mah" ucap Alvarez, dipertengahan makan

Alvarez dengan mulutnya yang penuh isi makanan itu, berkata. "Gak heran kalau Alana pinter masak mah"

Alvarez berusaha mengganti percakapan lain, untuk menghindar dari topik pembicaraan yang baginya sangat tidak menarik untuk diobrolkan. Lain dengan Alana, yang hanya banyak diam.

"Bisa aja kamu Al" ucap Laras

Kini satu persatu telah menghabiskan makan siangnya.

"Pah, mah. Saya harus balik sekarang karena tiba-tiba ada meeting mendadak" ucap Alvarez

"Terus Alana, pulang sekarang atau nanti sayang?" Tanya Hendra

"Aku pulang sekalian aja pah, lagian ini juga udah sore banget" jawab Alana

"Yaudah. Kalian pulang hati-hati ya" ucap Hendra, berjalan mengantar Alvarez dan Alana keluar

"Kalian gak satu mobil?" Tanya Laras

"Gak mah, kan mas Al mau meeting" ucap Alana

"Hati-hati dijalan ya" ucap Laras, setelah Alana dan Alvarez menyalaminya

"Assalamualaikum" pamit Alana dan Alvarez

"Wa'alaikusalam" balas Hendra dan Laras

Keduanya pun pulang dengan menduduki dua mobil yang berbeda.

"Loh pak kenapa berhenti?" Tanya Alana, dipertengahan perjalanan mereka

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang