2 "GANGGUAN MENTAL"

852 86 1
                                    

Beberapa hari setelah kepergian VINCENT RAVENDRA, Rani menjadi sering melamun dan menangis. karena Alvarez merasa ada yang tidak wajar dengan sifat mamahnya, Alvarez memutuskan untuk membawa sang mamah ke psikolog.

Sesampainya ditempat yang mereka tuju Alvarez langsung menemui dokter penanganan khusus.

Setelah mengantar Rani kedalam, Alvarez langsung keluar dan menunggu diluar ruangan agar mamanya konsultasi dengan dokter.

Sudah 1 jam Alvarez menunggu, tetapi belum ada tanda-tanda Rani akan keluar dari ruangan.

"Gimana mah?" Tanya Alvarez kepada Rani yang baru saja keluar dari ruangan

"Udah sedikit lebih tenang, ohya..ini resep obatnya mama tebus dulu di resepsionis ya" ucap Rani

"Gausah mah biar Al aja, mamah tunggu disini, ya aku mau nemuin dokternya sebentar" ucap Alvarez

"Mau ngapain Al?" tanya Rani

"Mau tanya dokter sebentar, tunggu disini ya mah" ucap Alvarez

"Iya" ucap Rani

Alvarez kemudian masuk kedalam ruangan dokter, yang tadi mamahnya masuki.

"Siang dok" ucap Alvarez

"Siang pak, silakan duduk" ucap dokter

"Dok saya mau tanya, mamah saya ini kenapa ya, dia sering sekali menangis tanpa sebab akhir-akhir ini" ucap Alvarez

"Setelah saya bicara dengan bu Rani, beliau mengatakan sering merasa cemas bahkan ketakutan pak dan itu yang membuat bu Rani sering menangis" ucap dokter

"Besar kemungkinan ibu Rani mentalnya terganggu pak" lanjut dokter

"Mamah saya mental nya terkena gangguan dok?" tanya Alvarez

"Iya pak, Apa ada kejadian beberapa lalu yang membuat Bu Rani menjadi seperti ini?" Tanya dokter

"Minggu lalu papah saya meninggal dok, apa itu yang membuat mamah saya mentalnya terganggu?" Tanya Alvarez

"Bisa jadi itu yang membuat mentalnya bu Rani terganggu pak" jawab dokter

"Jika ini dibiarkan terus menerus maka akan semakin parah" lanjut dokter

"Cara pemulihannya bagaimana dok?" Tanya Alvarez

"Bapak bisa membawa Bu Rani kerumah sakit gangguan mental, kalau saran saya diluar negri saja pak
karena penanganan nya disana sangat baik" jawab dokter

"Kalau dilihat mamah saya itu pemulihannya lama tidak dok?" Tanya Alvarez

"Saya tidak bisa memprediksi itu pak, karena gangguan mental Bu Rani ini cukup berat" Ucap dokter

"Yasudah kalau seperti itu, insyaallah secepatnya saya akan membawa mama saya kerumah sakit, terimakasih dok atas informasinya, saya permisi" ucap Alvarez, berjabatan tangan sang dokter

"Sama-sama, silahkan pak" ucap dokter

"Maaf yah mah nunggu lama" ucap Alvarez, baru saja keluar dari ruangan

"Gapapa Al, yaudah sekarang kita tebus obatnya" ajak Rani

"Iya mah" ucap Alvarez

Sesampainya dirumah Alvarez berpamitan kepada sang mamah untuk berangkat kerja, dan sesampainya di kantor Alvarez segera memanggil asisten pribadi atau sering disebut sebagai tangan kanannya.

"Suruh Devan keruangan saya sekarang" ucap Alvarez menelfon sekretarisnya

"Baik pak" ucap sekertaris Alvarez

"Tok....tok...tok...." ketukan pintu

"Masuk" ucap Alvarez

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Devan

"Tolong kamu sewa orang untuk menanyakan kronologi pembunuhan papah saya, karena saya tidak mau datang kesana dan menemui orang yang sudah membunuh papah saya" ucap Alvarez

"Baik pak segera saya Carikan" ucap Devan

"Suruh orang itu datang kekantor polisi hari ini juga, dan jangan lupa semua pembicaraan direkam" ucap Alvarez

"Baik pak, saya permisi" ucap Devan lalu keluar dari ruangan Alvarez

                                 °°°°°

"Siapa nama kamu?" Tanya Riko orang suruhan devan

"ALANA KHYERA LAURES" ucap Alana

"Kenapa malam itu kamu membunuh papah saya?" Tanya Riko seolah-olah Vincent adalah ayahnya

"Saya bukan pembunuh nya" ucap Alana

"Tidak usah mengelak jelas-jelas disitu hanya ada anda dan papah saya" ucap Riko

"Saya justru yang menolongnya" ucap Alana

"Pertolongan seperti apa yang kamu berikan, hingga dibalas nyawa oleh papah saya" ucap Riko

"Tidak ada pertolongan yang dibayar dengan nyawa" ucap Riko keras

"Say-" ucap Alana

"Bu sebaiknya kita kembali ke dalam sel, karena pembicaraan ini pastinya nanti akan menciptakan keributan" ucap penjaga sel

"Saya belum selesai bicara" ucap Riko tak dihiraukan oleh penjaga sel

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang