63 "PENOLAKAN"

49 6 0
                                    

"Kok tambah mules, eghh,,,," lirih Alvarez, yang kini sedang sendirian di dalam kamarnya

"Ceklek,,,,"

Menampakan seorang perempuan cantik yang saat ini memperlihatkan deretan gigi rapinya, sedang berdiri di sela pintu yang baru saja terbuka.

"Mas ini aku masakin, ikan kuah kuning, dimakan ya" ucap Alana, masuk dengan membawa nampan yang berisikan makanan beserta satu gelas minuman

Alana menyodorkan nampan itu kepada Alvarez, namun Alvarez tak kunjung menerimanya, sehingga Alana menaruh nampan tersebut di meja.

"Kamu kenapa mas?" Tanya Alana, saat menyadari ekspresi wajah Alvarez menunjukan keresahan

Alvarez yang duduk di kasur king size-nya itu hanya diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Kamu sakit, apa yang sakit mas" ucap Alana khawatir, dengan tangannya yang kini ditempelkan di dahi Alvarez

Alvarez mengibas cepat tangan Alana. "Ckk,,,,,," decakan Alvarez

"Kamu sakit apa mas, kita kerumah sakit ya" ucap Alana

"Diem,,,," ucap Alvarez, dengan nada yang terbilang cukup tinggi

"Nin,,,,," teriak Alvarez, memanggil asisten rumah tangganya

"Kenapa mas, kamu butuh apa, ada aku disini" ucap Alana lembut

"Saya gak butuh kamu" ucap Alvarez sinis

"Nin,,,,," teriak Alvarez lagi

"Iya. iya mas Al ada apa" ucap Ninin, baru saja datang, dengan nafasnya yang kurang teratur

"Mana masakan yang saya suruh tadi?" Tanya Alvarez

"Lah itu, udah dimasakin sama istri tercinta" jawab Ninin, menunjuk nampan yang berada diatas meja

"Itu masakan mbak Alana loh, kalau mas Al sakit, makan itu dijamin langsung sembuh karena itu dibuatnya pake cinta dan kasih sayang" lanjut Ninin, dengan segala ekspresi lucunya

"Saya gak sakit. Kamu sekarang masakin saya, saya gak mau nyentuh makanan itu" perintah Alvarez

Ninin tidak tega melihat raut wajah Alana yang tampak sedih karena penolakan dari suaminya, dari itu Ninin mencoba untuk terus membujuk Alvarez agar mau makan masakan buatan istrinya.

"Mbak Alana masaknya susah-susah lohh mas Al, kasian kalau gak dimakan, lagian masakan Ninin gak seenak masakan mbak Alana, mas Al cobain dulu deh, pasti ketagihan, beneran" bujuk Ninin, kepada Alvarez

"Masakin saya sekarang. Yang dibayar itu saya atau kamu?" Tanya Alvarez, tampak amarahnya sudah sangat memuncak

Alana seketika melirik Ninin, mengisyaratkan Ninin untuk segera melaksanakan perintah Alvarez.

"Bawa makanan itu pergi dari hadapan saya, saya gak akan pernah mau makan masakan hasil tangan dia" ucap Alvarez, melirik Alana sekilas

Ninin berjalan untuk mengambil nampan tersebut, namun.

"Biar aku aja yang bawa" ucap Alana tersenyum tipis dan bergerak menggapai nampan lebih cepat dari Ninin

Merekapun keluar dari kamar Alvarez, dan berjalan kembali menuju dapur.

"Mbak yang sabar ya, maafin mas Al, mas Al emang gitu orangnya" ucap Ninin

"Udah Nin, kayak sama siapa aja. Aku ini istri mas Al, aku menerima mas Al sebagai suamiku, begitupun sifat baik ataupun buruknya dia, aku juga harus siap menerimanya, semua itu gak ada yang sempurna kok, yang ada hanya aku menikah sama mas Al untuk melengkapi kekurangannya dan begitu pun sebaliknya, jadi kenapa harus minta maap" jelas Alana

Mata Ninin seketika mengkilat. "Mbak jangan baik-baik apa, terharu aku nanti"

Alana menampar pelan pundak Ninin. "Lebay kamu tu"

"Udah buruan masak, aku bantuin ya" lanjut Alana

"Udah gausah mbak, kan tadi mbak Alana udah masak. Mbak tau lah drama apa lagi nanti yang dateng, kalau mbak Alana bantuin aku masak" ucap Ninin

"Mending sekarang mbak Alana bersih-bersih, terus tidur" lanjut Ninin

"Aku tinggal bersih-bersih gapapa?" Tanya Alana

"Gapapa, kenapa emangnya mbak" jawab Ninin

"Yaudah, baik-baik ya di dapur sendirian" goda Alana, berjalan menjauh dari dapur

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang