49 "SELAMAT"

46 5 0
                                    

Alvarez dan Alana berjalan mendekati orang tua Alana, dan memberi suapan sayang untuk mereka.

"Di hari dan moment indah ini, kedua mempelai akan berbagi suap sayang, yang menandakan mereka akan selalu berbagi rasa cinta dan kasih dalam setiap manisnya kehidupan" ucap pembawa acara

Alvarez dan Alana kini bertukar suapan, tidak lupa dengan tatapan mereka yang selalu intens, penuh perhatian dan hangat.

Setelah memalui pemotongan kue, kini saatnya momen untuk berdansa, tidak lupa dengan sejoli yang selalu membuat para pasang mata yang menyaksikannya terbawa akan suasana, ditambah dengan alunan musik yang membuat momen ini kelak tak akan pernah terlupakan, terlebih bagi pengenangnya.

"Entah apa yang sudah menanti kita di depan mas, yang jelas mau sepanjang dan seberapa berliku nya jalan yang telah membentang dihadapan kita, aku berjanji akan selalu menemanimu untuk menerjal itu semua" ucap Alana, yang kini sedang mengalungkan kedua tangannya dileher Alvarez, begitupun dengan tangan Alvarez yang berada di pinggul Alana

Tidak dapat dipungkiri, kali ini rasanya benar-benar sangat bahagia, meskipun tidak sempurna, karena ketidak adanya kedua orang tua dari mempelai pria.

"Yang fana hanyalah waktu, semoga, kita abadi". Alvarez membawa Alana kedalam pelukan hangatnya

Kini tiba saatnya para tamu memberi ucapan selamat untuk pengantin.

"Selamat ya Alana sayang, banyak yang bisa memutuskan menikah, tapi tidak semua bisa mempertahankan nya. Berjuanglah untuk orang yang kamu cintai ya, karena tante tahu, kamu anak yang tegar" ucap saudara perempuan dari mamah Alana

"Iya Tante, makasih ya doa nya" ucap Alana, sangat terukir jelas, bagaimana kebahagiaan itu terukir pada dirinya, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya

"Selamat ya pak Al dan Bu Alana atas pernikahannya, semoga langgeng sampai maut memisahkan" ucap Devan, sang Aspri

"Amin,,,, makasih pak Devan atas doanya" ucap Alana

Alvarez tersenyum. "Iya Van, makasih doanya. Saya juga terimakasih karena selama ini kamu sangat banyak membantu saya"

"Itu sudah semestinya, menjadi kewajiban saya pak" ucap Devan

"Pak, apa bisa kita bicara disana sebentar?" Tanya Devan

"Aku kesana sebentar ya" izin Alvarez terhadap Alana

"Iya mas" jawaban Alana membuat Alvarez langsung pergi meninggalkan dirinya, yang sedang bersalaman dengan beberapa tamu disana

"Ada apa Van?" Tanya Alvarez, setelah memastikan bahwa tempat tersebut benar-benar tidak ada seorang pun selain mereka

"Jadi gini pak,,,,,," ucap Devan, mulai menjelaskan semuanya terhadap Alvarez

"Tapi semuanya baik-baik aja kan?" Tanya Alvarez memastikan

"Iya pak" jawab Devan

"Yaudah, kalau gitu kamu carikan semua yang saya katakan tadi, jangan ada yang tertinggal satu pun" perintah Alvarez

Devan tersenyum. "Baik pak"

Sedangkan dilain sisi.

"Cantik banget sihh penganten baru, lu gak cape apa cantik melulu" ucap Rere yang baru saja datang dan memeluk Alana

"Terharu banget, sekarang enggak cuma truk yang ada gandengannya, tapi sahabat gua juga udah ada gandengannya, hahaha,,,,,," canda Rere, dengan tawa menggelegar nya

"Selamat ya naa, semoga jadi keluarga bahagia, langgeng, sampek kakek nenek. Gue sebelumnya gak nyangka banget kalo lu bakal nikah sama pak Al, karena secara kan dulu lu selalu bilang kalo pak Al itu aneh, pak Al itu ngeselin, suka buat orang bingung sama sikapnya, ehh ga taunya aja, yang dulunya benci sekarang malah jadi suami" ejek Rere terhadap Alana

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang