15 "PULANG"

623 84 4
                                    

Alvarez kini pun terlelap dalam tidurnya, setelah lelah meratapi semua hal buruk yang mamahnya alami, yang kini tak juga kunjung usai.

Pagi hari pun tiba dan Alvarez baru saja mandi, lalu bersiap-siap untuk bertemu dokter spesialis Rani untuk menanyakan sampai mana perkembangan mamahnya saat ini.

"Selamat pagi dok" ucap Alvarez

"Pagi pak Al" ucap dokter

"Dok saya mau tanya, bagaimana perkembangan mamah saya apakah ada kemajuan?" tanya Alvarez

"Sudah banyak kemajuan pak, dari cara interaksi bu Rani juga sudah mulai membaik" jawab dokter

"Untuk peminuman obat dan vitamin bagaimana dok?, apa beliau masih memberontak?" Tanya Al

"Alhamdulillah ibu Rani selalu meminum obat dan vitamin secara rutin pak dan tanpa paksaan lagi" jawab dokter

"Kapan mamah saya bisa diperbolehkan untuk pulang dok, beliau itu selalu menanyakan hal itu" ucap Alvarez

"Untuk saat ini perkembangan bu Rani memang sudah membaik namun belum diizinkan untuk pulang, kita lihat saja perkembangan bu rani beberapa bulan depan jika memang sudah sangat baik berarti bu Rani sudah diperbolehlan untuk pulang pak" ucap dokter

"Ya sudah kalau begitu dok terimakasih atas informasinya, saya titipkan ibu saya disini, saya permisi" ucap Alvarez sambil senyum dan menjabat tangan dokter

"Sama-sama pak, terimakasih telah mempercayai rumah sakit ini untuk mengurus ibu Rani, Silakan pak" ucap dokter lalu Alvarez keluar dari ruangan

"Al" panggil Rani

"Udah bangun?" Tanya Alvarez

"Udah, baru aja selesai olahraga tadi" jawab Rani

"Mamah sekarang siap-siap" ucap Alvarez

"Siap-siap kemana Al?'' tanya Rani

"jalan-jalan nanti sekalian cari sarapan" ucap Alvarez

"Yaudah, mamah siap-siap dulu" ucap Rani

"Udah belum mah" ucap Alvarez yang menunggu didepan pintu kamar Rani kurang lebih 20menit

"Udah, ayo berangkat" ucap Rani keluar dari kamar

"Mamah mau sarapan apa mah?" Tanya Alvarez yang sudah berada didalam mobil

"Terserah" jawab Rani

"Terserah, makanan terserah carinya dimana mah" ucap Alvarez membuat sang mamah tertawa

"Gimana kalau kita breakfast disana aja Al" ucap Rani

"Dimana mah?" Tanya Alvarez

"Restauran favorit papah" ucap Rani tersenyum sambil menatap Alvarez yang sedang mengendarai mobil

"Dulu kalau liburan ke malaysia papah selalu ajak mamah ke restauran itu Al, bahkan mamah masih ingat banget pertama kali mamah ke restauran itu waktu rayain anniversary ke 1tahun sama papah, tapi sekarang papah udah nggak pernah ajak mamah kesitu lagi, kenapa ya?" Tanya Rani sedih

"Karena papah udah tenang diatas sana mah" batin Alvarez teriris

"Mungkin papah lagi sibuk" jawab Alvarez bohong

"Dulu–" ucap Rani dipotong oleh Alvarez

"Hmm, aku pengen nasi lemak deh mah, ada nggak ya, soalnya di Indonesia itu rasanya beda" ucap Alvarez, mengalihkan pembicaraan agar Rani tidak terlalu larut dalam menceritakan masa lalunya yang membuat Alvarez semakin tersiksa

"Ada deh kayaknya, coba kamu cari di maps" perintah Rani

"Coba aku cari ya" ucap Alvarez

"Ini baru aja grand opening beberapa hari lalu gimana kalau kita kesana" Ucap Alvarez menemukan lokasi nasi lemak terdekat

"Mamah mau gak sarapan nasi lemak?" Lanjut Alvarez

"Mau aja sih mamah, yaudah ayo kesana" ucap Rani

"Mah, Aku hari ini harus balik ke Indonesia yah karena mendadak Devan ngabarin kalau ada client dari luar negri mau berkunjung ke perusahaan kita, jadi aku harus ada di kantor" ucap Alvarez yang sudah kembali ke rumah sakit, setelah sarapan tadi bersama sang mamah

"Gapapa kan mah?" Tanya Alvarez ragu

"Sebenarnya mamah masih kangen sama kamu, apa nggak bisa ditunda besok aja kamu pulang ke Indo" ucap Rani

"Pengennya juga kayak gitu mah, tapi kata Devan kliennya besok siang udah balik ke negaranya" ucap Alvarez

"Yaudah gapapa Al" ucap Rani

"Mamah nggak marah kan" ucap Alvarez

"Nggak lah ngapain mamah marah sama anak kesayangan mamah satu ini" ucap Rani tersenyum lalu memeluk putranya

"Kamu terbang jam berapa Al?" tanya sang mamah

"10.30 mah" jawab Alvarez

"Berarti Masih ada waktu, gimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu" ucap Rani yang disetujui oleh Alvarez

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang