10 menit Alana menunggu dan tetap mencoba untuk berfikir positif.
Alana berdiri. "Gabisa, gue gabisa diem aja gue harus cari mas Al" gerutunya, kemudian masuk kedalam ruangan sang papah
Alana dengan langkah cepat ia mengambil tasnya, semua yang berada didalam situ merasa aneh dengan sikap Alana.
"Alana kamu kenapa?. Mau kemana kok buru-buru gitu?" Tanya Laras
"Aku harus cari mas Al mah, udah hampir tiga jam dia belum datang juga, ditelpon juga gak diangkat, aku takut terjadi apa-apa. Yaudah aku pergi dulu ya mah, pah, re" ucap Alana berjalan kearah pintu dengan tergesa-gesa
"Iya hati-hati sayang" teriak Hendra
"Om, Tante. kalau aku boleh tau yang dimaksud mas Al sama Alana itu siapa?" Tanya Rere
"Pak Alvarez. bosnya Alana, bos kamu juga kan" jawab Hendra
Rere manggut-manggut. "Oh....pak Alvarez, tapi kok pak Al bisa ada disini om?" Tanya Rere
"Karena Alana dan pak Al saat ini sedang menjalin hubungan yang bisa dikatakan cukup spesial" jelas Hendra berhasil membuat Rere mengernyitkan dahinya
"Apa itu om?" Tanya Rere lagi
"Om cuma bisa jelasin itu aja, selebihnya kamu tanyakan sendiri ke Alana" jawab
Alana kini sedang berjalan menelusuri koridor rumah sakit.
"Alana. Kamu mau kemana" panggil seseorang
Alana yang sedang berjalan tergesa-gesa itupun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Mas Al" lirih Alana lalu berbalik badan dan berjalan mendekati Alvarez
Rasa panik dan khawatir Alana seketika memudar saat orang yang dicarinya menunjukan diri.
"Kamu dari mana aja mas?, kamu gapapa kan, aku nyariin tau gak, ditelpon gak diangkat, katanya cuma 30 menit ini udah hampir 3 jam lohh" oceh Alana
"Iya maaf" jawab Alvarez santai
"Lagian kamu kemana sih?" Tanya lembut Alana
Alvarez memperlihatkan beberapa tas belanjanya kepada Alana. "Nih aku beliin baju buat kamu"
Alana mengusap wajahnya. "Ya ampun mas Al. Kamu ngapain beliin aku baju, kan aku bisa pulang ambil baju" ucap Alana
"Aku gamau kamu bolak balik, ini udah malem, jalanan rumah kamu itu pasti sepi. Lagian kamu nanti tidur sini kan?" Tanya Alvarez. Alana pun mengangguk
Alvarez mengulurkan tas hasil belanjanya. "Yaudah kamu ganti baju dulu gih" perintah Alvarez
"Iya. Tapi aku mau balikin tas ke ruangan papah dulu" ucap Alana
"Jauh. Udah kamu ganti aja, sini biar aku bawa" ucap Alvarez mengantungkan tangan
"Gapapa mas?" Tanya Alana
"Gapapa lah, emang nya kenapa?" Tanya balik Alvarez
Alana memberikan tasnya kepada Alvarez. "Enggak. Yaudah aku ganti baju dulu. Makasih ya mas" ucap Alana meninggalkan Alvarez.
Alvarez tersenyum sambil menggeleng pelan kepalanya dan mulai melangkahkan kakinya kembali untuk menuju ruangan Hendra.
Alvarez berjalan dari pintu dan mendekat ke arah Hendra dan Laras. "Pak, Bu"
Laras dan Hendra tersenyum saat menyadari kehadiran Alvarez. "Eh pak Al" ucap Laras
"Iya bu" ucap Alvarez yang kini berdiri disamping ranjang tidur Hendra
Rere tersenyum. "Pak..."
"Iya..." jawab Alvarez dingin
"Mah. Coba kamu hubungi Alana, bilang kalau pak Al udah disini, takutnya dia masih nyariin" perintah Hendra yang sedang terduduk di ranjang
"Tadi saya sudah ketemu sama Alana kok pak, dia sekarang lagi ganti baju" ucap Alvarez
"Ganti baju?" Tanya Hendra dan direspon oleh Alvarez dengan anggukan pelan
"Mah. Tadi Alana jadi pulang ambil baju?, kok gak bilang papah, papah kan mau titip sekalian ambilin barang papah dirumah" ucap Hendra
"Mamah juga gak tau pah kapan Alana pulang, setau mamah dia belum pulang" ucap Laras
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Lukanya
Roman d'amour"Genggam cinta ini dan hempaskan semua dendam itu, karena cinta tak mungkin tumbuh, jika rasa dendam yang tersisa masih begitu dalam" ° ° ° ° "Kamu sakit apa, ngomong dong mas, cerita. Selama kita nikah kamu gak pernah cerita kehidupan kamu...