32 "TOLONG"

88 10 0
                                    

"Aku pamit mah, kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin aku kalau papah nyariin nanti mamah bilang kalau aku nggak bisa jagain malam ini karena besok pagi ada acara ya mah" lanjut Alana

"Iya gampang itu, yaudah kamu hati-hati yah" ucap Laras

"Iya mah, doain besok acara grand opening nya lancar tanpa ada suatu halangan apapun" ucap Alana

"Iya, mamah pasti doain yang terbaik buat anak mamah yang cantik ini" ucap Laras

"Makasih ya mah, assalamualaikum" ucap Alana dengan mencium tangan mamahnya

"Waalaikumsalam, sukses yah" ucap Laras senyum merekah

"Aminn" ucap Alana lalu keluar dari ruangan

"Pak Al" panggil Alana, berdiri dihadapan Alvarez

"Kamu mau kemana?" Tanya Alvarez pasalnya Alana men cangklong tasnya

"Saya mau pulang pak, takutnya besok kesiangan" jawab Alana

"Yaudah sekalian bareng sama saya" ucap Alvarez

"Gak usah pak, saya bisa naik taxi" ucap Alana

"Jam segini taxi mana yang masih berkeliaran" ucap Alvarez dengan melihat sekilas jam tangannya.
"Udah, saya antar aja" kekeh Alvarez

"Saya kedalam dulu sebentar" lanjutnya kemudian meninggalkan Alana dan masuk ke dalam ruangan yang berisikan Laras dan Hendra yang sedang tertidur pulas

"Bu,,,," lirih Alvarez

"Pak Al" ucap Laras saat melihat Alvarez berjalan dari pintu masuk menuju arah dirinya

"Saya izin pamit ya Bu" ucap Alvarez tersenyum

"Iya pak, hati-hati. Saya doakan semoga besok acaranya berjalan dengan lancar" ucap Laras

"Aminn, terimakasih Bu" ucap Alvarez

"Saya titip Alana ya pak, takutnya ada kejadian yang tidak diinginkan setelah peristiwa tadi" ucap Laras

"Iya Bu, tidak perlu khawatir saya pasti akan menjaga Alana" ucap Alvarez

"Iya pak, saya banyak-banyak terimakasih sekali pak Al" ucap Laras dan Alvarez tersenyum

"Sama saja Bu, saya juga ber terimakasih" ucap Alvarez

"Kalau begitu saya pamit ya Bu" lanjut Alvarez

"Iya pak, hati-hati" ucap Laras lalu Alvarez berjalan keluar meninggalkannya

"Alana" ucap Alvarez yang baru saja keluar

"Iya. Sudah pak?" Tanya Alana berdiri

"Sudah, ayo,,," ucap Alvarez, kemudian mereka pun berjalan berdampingan menuju parkiran mobil untuk menuju pulang

Singkat cerita mereka telah sampai di depan kompleks perumahan milik Alana.

"Nggak mau diantar sampai depan rumah?" Tanya Alvarez pasalnya Alana meminta berhenti di gerbang masuk perumahan

"Bukannya nggak mau pak, penjaga kompleks disini tidak mengizinkan tamu keluar masuk diatas jam 10.00 malam, selain pemilik rumah" jelas Alana

"Kompleks nya kelihatan sepi begitu" ucap Alvarez pasalnya dari mobil saja dapat terlihat jalanan kompleks Alana dari sela-sela gerbang

"Ini sudah malam pak ditambah juga  pencahayaan di jalanan kompleks saya itu cukup minim" ucap Alana

Alvarez masih tidak percaya dan terus memantau sekitar. "Aman,,,?" Tanya Alvarez ragu

Alana tersenyum. "Kenapa tidak aman pak, setiap malam pasti selalu ada satpam yang menetap di dalam pos itu pak, jadi saya gapapa turun disini aja" ucap Alana menyakinkan Alvarez lalu diberi anggukan kecil oleh Alvarez

Alana pun turun dari mobil dan sedikit menunduk agar posisinya sejajar dengan kaca mobil.

"Yaudah saya pulang dulu ya pak, terimakasih udah mengantar saya, bapak hati-hati dijalan, saya permisi" lanjutnya kepada Alvarez yang berada di kursi pengemudi

"Iya, hati-hati kembali" ucap Alvarez tersenyum

Perlahan Alana berjalan menjauh dari keberadaan Alvarez.

Dan tiba-tiba saja.....

"Tolongg,,,,,tolong,,,,tolong,,,,"teriaknya sangat kencang

"Diam" bentak kedua laki-laki dengan penutup di seluruh wajahnya

"Tolongg,,,,tolongg" teriak nya lagi

"Diam atau lu pengen gua tusuk pake ini" bentak laki-laki berusaha mengunci dan membungkam mulut Alana sedangkan tangan satunya menyodorkan pisau di depan leher Alana, satu temannya berusaha melepas barang berharga yang Alana kenakan

"Tolong,,,,,,,," kali ini terdengar sangat kencang

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang