67 "KANGEN"

60 6 0
                                    

"Mas Al, bangun mas, sarapan" ucap Alana, mengelus lembut lengan suaminya

Alvarez menggeliat. "Emh,,,,,,"

Alvarez masih mengumpulkan fokus penglihatan matanya, setelah ia tutup selama 8 jam.

"Kamu ngapain disini" kejut Alvarez

"Bangunin kamu" ucap Alana, tersenyum

"Siapa yang suruh?, ini kamar saya, lancang banget, gak pake ketok dulu main masuk aja" ucap Alvarez, kesal

"Iya maaf mas" ucap Alana

"Keluar sana" usir Alvarez

"Aku mau kasih ini" ucap Alana, menyodorkan obat yang diberikan Devan tadi kepada Alvarez

Alvarez mengambil obat itu, dari tangan Alana dengan kasar.

"Ngapain masih disini?" Tanya Alvarez sinis

"Kamu jangan sampe dehidrasi ya mas, banyak minum air putih, biar badan kamu selalu terhidrasi, karena itu salah satu cara buat ngatasin infeksi salmonella" ucap Alana

"Gausah sok pinter, saya juga udah tau tanpa perlu kamu kasih tau" ucap Alvarez, dengan posisi kepalanya yang masih menempel diatas bantal

"Kamu bersih-bersih dulu ya mas, kamu mau mandi pake air anget, biar aku siapin ya" ucap Alana, hendak melangkah menuju kamar mandi

"Gausah, saya maunya kamu keluar sekarang" usir Alvarez, lagi

"Kamu yakin bisa sendiri?" Tanya Alana

"Kamu pikir saya lumpuh?". Alvarez justru balik bertanya

"Yaudah kalo gitu, aku keluar ya, nanti habis mandi jangan lupa turun, sarapan" ucap Alana, memperlihatkan deretan gigi rapi nya

"Keluar sana, sepet lihat kamu lama-lama" usir Alvarez, kesekian kalinya

Alana yang sedari tadi duduk di meja makan, menunggu Alvarez untuk sarapan bersama, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

•call on•

"Assalamualaikum pah" ucap Alana

"Wa'alaikusalam. Gimana kabarnya nak?" Tanya Hendra, dari sebrang sana

"Aku baik pah, papah sama mamah gimana?" Tanya Alana kembali

"Alhamdulillah baik, papah udah kangen aja sayang sama kamu" ucap Hendra

"Ya ampun pah, baru juga 3 hari aku gak dirumah" ucap Alana

"Ya tapikan biasanya selalu ngobrol bareng, makan bareng, ngumpul bareng, sekarang dirumah cuma ada mamah sama papah, berdua doang" ucap Hendra, sedih

"Semua pasti akan terbiasa nanti, ini baru awal-awal aja" ucap Alana

"Iya papah tau kok" ucap Hendra

"Nanti aku main kesana gimana" tawar Alana

Hendra tersenyum sumringah. "Pintu ini selalu terbuka sayang buat kamu, kesini lah kapan pun yang kamu mau"

"Yaudah nanti aku kesana ya pah" ucap Alana

"Iya, nanti papah suruh mamah masak makanan kesukaan kamu, sekalian kamu ajak suami kamu ya" ucap Hendra

"Iya nanti kalau mas Al bisa aku pasti ajak. Papah, mamah mau dibawain apa?" Tanya Alana

"Gausah bawain apa-apa, kamu kesini aja papah udah seneng banget" jawab Hendra, yang kini giginya telah kering 

"Papah sama mamah udah sarapan?" Tanya Alana

"Udah dong, dari tadi" jawab Hendra, lagi

"Kamu udah sarapan sayang?" Tanya Hendra kembali

"Ini mau sarapan, masih nungguin mas Al mandi" jawab Alana

"Yaudah, kamu sama Al sarapan dulu gih" ucap Hendra

"Aku matiin telponnya ya pah. Assalamualaikum" salam Alana

"Wa'alaikusalam" salam Hendra

•call off•

"Sini mas sarapan". Suara lembut Alana, mengajak Alvarez yang baru saja turun, untuk bergabung di meja makan bersamanya

"Saya gak sarapan" singkat Alvarez, tanpa menghentikan langkahnya sedikitpun

"Kenapa mas, ayolah sarapan sebentar aja" bujuk Alana

"Buru-buru, gak bisa" ucap Alvarez

"Kamu mau kemana mas?" Tanya Alana lembut

Namun tidak mendapati respon sama sekali dari suaminya itu.

"Mas kamu mau kemana" ucap Alana, beranjak dari kursi meja makan dan mengejar langkah Alvarez yang semakin jauh dari keberadaannya.

Cinta Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang