17- Menjemput Anak-Anak

9.3K 970 46
                                    

_17_

Jaemin sudah menjadi 'pasien' Jeno selama kurang lebih tiga hari, dia sudah lelah jadi tahanan kamar, jadi dia memutuskan untuk segera menyembuhkan diri, menurut pada apapun yang kekasihnya perintahkan.

Kekasih.

Benar, Jeno dan Jaemin resmi menjadi pasangan kekasih, kemarin di hadapan Alex, malamnya setelah makan malam dan Alex pulang, Jaemin menghubungi orang tuanya dan menceritakan apa yang terjadi hari ini, begitu juga dengan Jeno yang mengaku sejujur-jujurnya pada keluarganya.

Keluarga Jaemin tentu jelas menerima kehadiran Jeno ke dalam lingkup keluarga mereka. Untuk keluarga Jeno, ayah dan ibu Jeno meminta Jeno membawa Jaemin ke rumah saat mereka ada waktu longgar, dan Jeno mengiyakan setelah mendapat persetujuan Jaemin.

Hari ini, Jaemin dan Jeno tengah bersiap hendak menjemput ketiga anak mereka yang sudah tiga hari ini menginap di dorm hyung 127 mereka.

"Nanti jemput langsung pulang apa mau jalan-jalan dulu?" tanya Jeno.

"Langsung pulang saja ya? Takut nanti ketahuan fans. Tapi nanti di dorm 127 agak lamaan ya? Aku mau bermanja ria pada Yuta hyung dulu." wajah Jeno mengeruh mendengarnya, Jaemin melihat itu dan terkekeh.

"Ayolah~ memang hanya kau saja yang bisa manja pada Doyoung hyung? Aku juga mau manja pada Yuta hyung, boleh ya?" Jeno menghembuskan nafas pelan dan mengangguk.

"Ingat saat kau jadi bocah?" Jaemin mengerjap dan mengangguk kecil.

"Ingat tidak kau selalu menempel pada Yuta hyung?" tanya Jeno.

"Mm.. dari cerita yang aku dengar dari noona dan kedua orang tuaku, aku mengingatnya. Ada sesuatu?" tanya Jaemin.

"Tidak bosan dekat Yuta hyung terus?" tanya Jeno, terlihat sekali jika kekasih tampan Jaemin ini cemburu.

"Tidak tuh, soalnya waktu itu aku merasa seperti bertemu sosok 'ayah' yang tidak pernah aku dapatkan. Saat melihat Yuta hyung aku merasa nyaman dan aman, sama seperti aku bersamamu, tapi dalam konteks yang berbeda tentunya, aku melihatmu sebagai priaku, bukan ayahku." ujar Jaemin menjelaskan, agar kekasih tampannya yang mudah cemburuan itu tidak makin merajuk nantinya.

"Baiklah baiklah, berhenti bicara, bisa makin malu sendiri aku mendengarnya." ujar Jeno, Jaemin terkekeh.

"Ayo berangkat!" setelah memastikan apartement aman, mereka berdua pergi dari sana dengan penyamaran lengkap. Jeno seperti biasa menyetir dengan sangat santai dan Jaemin selalu menikmati perjalanannya bersama Jeno.

***

"Doyie hyung, Len mau cayulnya, juceyooo~" pinta si kecil pada Doyoung yang duduk di sebelahnya.

"Oh, sayur, sebentar-" Doyoung meraih mangkuk Renjun dan menuangkan sayur ke mangkuk kecil tersebut.

"Bilang apa?" tanya Doyoung.

"Teyimakacih" ujar Renjun sembari tangan kecilnya menyentuh mangkuknya yang sudah diletakkan kembali oleh Doyoung.

"Uhh~ ndak campai!" Jisung kecil tidak bisa meraih telur gulung yang ada di depan Johnny.

"Kau mau ini?" tanya Johnny, Jisung mengangguk. Johnny mendekatkan piring pada Jisung, garpu kecil yang dipegang oleh Jisung segera menusuk telur gulung itu dan memakannya.

"Lele, enak makanannya?" kepala kecil itu mengangguk-angguk dengan mulut penuh.

"Pelan-pelan makannya" Haechan mengusap tepi bibir Chenle yang ada noda.

"Jeno dan Jaemin jadi menjemput?" tanya Johnny pada Taeyong yang dijawab anggukan.

"Jeno bilang Jaemin ingin manja-manja dengan Yuta." jawab Taeyong, membuat Yuta yang ada di sana juga bersama penghuni lantai sepuluh lainnya mengerjap kaget.

[BL/NOMIN] Our Dreamies BabiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang