_02_
Taeyong merasa ada yang aneh dari Yuta beberapa hari terakhir, sebenarnya Yuta mulai bersikap 'menjauhi'nya sejak kejadian malam itu, namun saat itu sikap dia masih berusaha 'normal', kalau yang kali ini, dia benar-benar menjauhi Taeyong, tidak memberi Taeyong kesempatan untuk mengajaknya bicara.
"Jaemin, kau tidak tahu apa yang terjadi pada Yuta?"
"Tidak, dia tidak cerita apapun padaku untuk kali ini, tapi jika dia memang menjauhimu, tolong koreksi dirimu hyung, kemungkinan kau melakukan sesuatu kesalahan yang lumayan besar, yang kau lupakan, dan membuatnya marah."
Taeyong menghela nafas saat mendengar jawaban dari Jaemin, dia benar-benar tidak tahu apa kesalahannya kali ini, kejadian malam itu bahkan esok paginya mereka sepakat untuk tidak membicarakannya lagi.
"Jaemin-ah, apa kau tidak bisa menanyakan hal itu padanya?"
"Kalau dia tidak mau mendengarkanmu, maka paksa dia untuk berhenti dan jelaskan sesingkat mungkin atau kalau kau butuh kejelasan, tahan dia dan tanyakan apa yang salah darinya, lontarkan pertanyaan itu tanpa ada unsur memaksa sama sekali."
Taeyong menghela nafas pelan saat mendengar itu, namun dia diam berpikir, sepertinya saran Jaemin bisa dicoba, begitulah pikirnya.
"Ngomong-ngomong hyung, kenapa aku melihat Yuta hyung semakin cantik dari hari ke hari? Auranya terpancar lembut dan kalem. Entah mengapa aku merasa seperti pernah melihatnya, kau tahu-? Seperti aura seorang ibu yang tengah hamil."
***
Yuta memeluk Renjun, dan tidak melepaskan adik beda unitnya itu, membuat Jaehyun kesal bukan main, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Orang hamil di depannya ini tengah mengidam dan ingin memeluk Renjun sampai besok. Jaehyun memilih mengalah daripada kena amuk oleh Yuta, begitu-begitu Yuta masih ia hargai sebagai hyung.
"Yuta hyung tidak mau lepas? Ini aku mau ke kamar mandi, kebelet!" Renjun berusaha lepas, namun entah mengapa kekuatan pria hamil tersebut terasa sangat kuat.
"Tidak boleh! Di sini saja!" Renjun mengerang kesal.
"Hyung! Aku butuh ke kamar mandi, astaga! Aku tidak mau ya mengompol di sini!" kesal Renjun, dia masih berusaha lepas.
"SIAPAPUN YANG MENDENGARKU DI LUAR SANA PANGGILKAN TAEYONG HYUNG!" Yuta langsung melepaskan pelukannya pada Renjun saat mendengarkan perkataan Renjun, si mungil kesayangan Dream dan Jaehyun itu menyeringai lalu pergi berlari ke kamar mandi sesegera mungkin.
"HUANG RENJUN!!!"
"SIAPA SURUH MENAHAN ORANG YANG SUDAH INGIN BUANG AIR!"
Taeil, Mark, dan Jungwoo yang ada bersama Jaehyun di depan tv menatap kejadian itu dengan mata berkedip bingung juga telinga yang, kalau boleh jujur, pengang.
"Mark, aku rasa sekarang aku paham bagaimana rasanya bekerja dengan Dream." tutur Jungwoo.
"Aku mengerti rasanya satu ruangan dengan orang yang berteriak seperti tadi. Aku mengerti perasaanmu Mark saat ini." Taeil ikutan bersuara, Mark yang mendengar itu hanya meringis, kehidupannya sudah sangat berisik di Dream, beruntungnya saat di 127 tidak terlalu berisik seperti di Dream, sedangkan Jaehyun geleng kepala. Dia mengeluarkan ponsel yang sejak tadi bersuara.
"Taeyong hyung?" gumam Jaehyun, dia membuka pesan dari sang hyung tersebut.
'Jae, apa Yuta ada di dorm?'
'Hey, apa terjadi sesuatu pada Yuta?'
'Jae, kenapa aku punya firasat seseorang baru saja meneriakki namaku?'
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fanfic⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023