_46_
Namanya juga anak-anak dan masih berusia tiga tahun, mereka tidak bisa duduk diam. Satu jam pertama pembicaraan berlangsung semua masih aman terkendali, masuk menit berikutnya, Chenle kecil mulai berulah. Dia yang tadi ada di pangkuan Mark dengan tenang memberontak ingin turun, Mark yang tidak mau membuat keributan menurunkan adiknya tersebut.
"Jika SNSD memang comeback dengan delapan member, mereka pun saat konser tetap harus diajak? Mengingat mereka adalah anggota yang sudah lama berada di bawah naungan SM. Fans tidak akan terima jika SNSD hanya sebagian saja yang ikut." Ujar Boa.
"Mereka tidak masuk konten SM memang tapi mereka tetap akan ikut, itu bukan sesuatu yang merepotkan. Dan masih masuk wajar." Sambung Kangta.
BRUK!
Jeno langsung bangun saat sadar anaknya tidak ada satu, dia segera menemukan sumber keributan, Chenle menjatuhkan kursi secara tidak sengaja. Dia segera mendekat dan menggendong Chenle.
"Ihh!! Tulunin! Tulunin!!!!!" berontak Chenle.
"Saya pamit keluar." Pamit Jeno, Renjun dan Jisung menatap Chenle yang dibawa keluar oleh Papa mereka.
"Mau ikut Papa." Renjun berontak dari pangkuan Jaehyun.
"Heh, sudah duduk di sini saja, jangan kemana-mana." Peringat Jaehyun. Jisung sendiri juga mulai bosan di dalam ruangan, dia ingin turun dari pangkuan Haechan, tetapi sulung Lee itu tidak memberinya kesempatan untuk turun.
TUK TUK TUK
Kedua anak itu segera menoleh pada Jaemin yang mengetuk meja, lumayan kerasa karena keadaan sedang sunyi. Keduanya menatap sang mama yang sudah memasang wajah datar.
"Ingat tidak tadi janji apa sebelum berangkat?" tanya Jaemin, keduanya langsung diam.
"Jaemin-ah, rasanya tidak masalah jika mereka hanya bermain sebentar." Tutur Irene, ngeri juga dia melihat tatapan tidak bersahabat yang Jaemin tunjukkan. Jaemin yang mendengar itu menghela nafas sebentar lalu bangun dari duduknya.
"Ayo!" ajak Jaemin pada kedua anaknya yang langsung turun dari pangkuan Jaehyun dan Haechan.
"Kami permisi dan mohon maaf atas kekacauannya." Jaemin membawa kedua anaknya itu pergi dari ruang rapat setelah mendapat izin, diraihnya tas bekal lalu pergi keluar ruang rapat, baru juga keluar dia melihat Jeno berjongkok di depan Chenle yang menangis.
"Kau memarahinya?" tanya Jaemin.
"Tidak" jawab Jeno datar, tentu saja Jaemin tahu, kekasihnya ini menunjukkan kemarahannya dengan mendatarkan suaranya.
"Chenle-ya, lihat Papa sebentar." Chenle berusaha menghentikkan tangisnya, dan menatap Jeno dengan senggukan kecil.
"Papa tidak masalah kalau kau bosan, kau bisa mengatakannya, kita bisa keluar dari ruangan, tidak seperti tadi, kalau seandainya kursi itu jatuh menimpamu bagaimana?" Jeno menatap mata Chenle.
"Cakit" Jeno mengangguk, "Nah tahu kan? Makanya tidak boleh diulang, kalau bosan bilang, sudah, ayo sini." Chenle mendekat saat Jeno memintanya untuk masuk dalam pelukan pria Lee tersebut.
"Ma.. Maaf huks Maaf uwaaaaaaaaa" Jeno berdiri dan menepuk-nepuk pelan punggung belakang Chenle.
Jaemin berjongkok diantara Renjun dan Jisung yang sejak tadi melihat ke arah Chenle yang menangis.
"Kalian, sudah janji tadi tidak akan membuat ribut, mama juga tidak masalah kalian bosan tapi bilang pada kami atau pada hyung yang memangku kalian tadi, tidak memberontak tanpa memberitahu apa-apa. Tidak boleh diulangi lagi ya?" kedua anaknya itu mengangguk lalu memeluk leher Jaemin bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fanfic⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023