_49_
Waktu untuk mengembalikan Renjun, Chenle, dan Jisung sudah dekat. CEO Lee mengatakan jika tidak minggu ini ya minggu depan dia akan memberikan penawarnya pada Jaemin dan Jeno. Membuat Jaemin dan Jeno sebenarnya merasa sedih, tetapi mereka tahu jika ini adalah yang terbaik, mereka juga sudah merindukan member mereka saat dewasa. Jaemin rindu manja pada Renjun, Jeno rindu ribut dengan Jisung dewasa, Jaemin rindu dengan kejahilan Chenle, dan Jeno rindu debat dengan si Tuan Muda Zhong. Member NCT yang lain pun juga mengatakan jika mereka rindu pada sosok dewasa ketiganya, meski saat kecil ketiganya begitu lucu namun tetap mereka semua masih ingin konser dengan member dewasa mereka.
Semalam orang tua dari ketiga batita itu menghubungi Jaemin dan mengatakan akan membawa anak-anak mereka. Orang tua Renjun bahkan terbang dari China langsung untuk menghabiskan waktu dengan putranya. Jaemin tentu memberikan izin.
Pagi ini, Tuan dan Nyonya Huang, orang tua kandung Renjun sudah datang berkunjung, beruntung apartement sudah dalam keadaan rapi, sehingga saat ada tamu keadaan sudah layak untuk dipandang dan dikunjungi.
"Selamat pagi, Jaeminnie." Jaemin menyambut ramah kedua orang tua Renjun.
"Selamat pagi, Paman Huang dan Bibi Huang." Jawab Jaemin ramah, dia mempersilakan keduanya masuk dan mendudukkannya di ruang tengah.
"Renjun dimana, Jaem?" tanya Nyonya Huang dengan bahasa Korea yang lumayan sedikit bisa dikuasai.
"Sedang man-"
"PAPAAAAA PELIHHHHH MATA LEN KENA CAMPOOO!!"
"PAAA ICUNG DAH CELECAI PUPUNYAAA!!"
"PAAA CABUN LELE MANA?!"
Jaemin menatap ke arah Tuan dan Nyonya Huang yang syok mendengarnya. Mereka tidak tahu jika keadaan akan sangat ribut.
"Emm.. saya permisi boleh, Paman? Bibi?" seakan disadarkan oleh keadaan, Nyonya Huang mengangguk.
"PAPAAAA!!"
"JAEMINNIEE BANTU AKUUUU!!!" Jaemin segera melesat membantu Jeno. Meninggalkan Tuan dan Nyonya Huang dalam kebingungan, sebelum-
"Papa?"
"Mama?"
....
"HAH?!"
***
Renjun sudah siap dengan pakaian yang manis, yaitu sweater dengan karakter rubah, celana selutut, kaos kaki, sepatu, jaket, dan beanie. Sudah sangat rapi dan manis. Tuan dan Nyonya Huang dibuat gemas sendiri oleh tampilan putra mereka.
"Jaemin, terimakasih ya.." Jaemin tersenyum dan mengangguk.
"Bukan masalah, bibi, saya justru meminta maaf karena tidak bisa menjaga mereka dengan baik." Ujar Jaemin merasa bersalah.
"Tidak tidak, kau sudah jadi anak baik, dengan dia berubah seperti ini, dia bisa menikmati hari liburnya dengan baik. Dia mendapatkan istirahat yang cukup. Terimakasih sudah menjaganya dengan baik." Jaemin mengangguk, dia membungkuk sopan pada Tuan dan Nyonya Huang.
"Ma, Len pelgi cama Mama Huang dulu ya, campai jumpa lagi~" Jaemin berjongkok dan mengusap kepalanya lembut, "Mm, nikmati waktumu bersama orang tua kandungmu, kau bisa menghubungiku kapan saja." Renjun mengangguk dan memeluk Jaemin.
"Calam buat Papa ya, Len pelgi dulu, pai pai~" Renjun kecil melambai, Jaemin tersenyum.
"Jaemin, terimakasih." Tutur Tuan Huang dengan bahasa Korea yang tidak begitu fasih, Jaemin tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fiksi Penggemar⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023