_51_
Jisung dijemput oleh Park eomma dan Park appa setelah jam makan siang. Sekarang apartement sepi, hanya ada Jeno dan Jaemin. Keduanya duduk menatap kosong tv yang tidak menyala.
"Sepi..." Gumam Jeno.
"Kerasa sekarang sepinya.." gumam Jaemin.
"Padahal dulu pernah mereka menginap di dorm 127 tapi tetap saja terasa sepinya." Gumam Jeno, tidak lama keheningan melanda mereka. Hingga pertanyaan Jeno membuat Jaemin menoleh pada pria yang merupakan kekasihnya itu.
"Kalau aku mengikatmu dalam hubungan pertunangan, kau mau?" Jaemin mengerjap kaget, bukannya menjawab ia memukul lengan kekasihnya.
"YAK!! BERI ABA-ABA SEBELUM BICARA!"
***
"Jisungie senang bisa main dengan appa dan eomma lagi?" Tanya Park eomma pada putra bungsunya yang sibuk menatap sekitar.
"Eomma ini dimanya?" Tanya Jisung.
"Ini ndak di lumah?" Tanya Jisung polos, mata bulatnya menatap sang ibu yang tertawa gemas.
"Ini di rumah, tapi rumah nenek, hyung sedang sakit di sini, jadi kita tidak pulang ke rumah, tidak apa kan di rumah nenek?" Tanya sang ibu.
"Hyung atit? Panyac gitu?" Tanya Jisung, Park eomma mengangguk.
"Hyung mana?" Tanya Jisung.
"Ada di kamar, mau lihat hyung?" Jisung mengangguk.
"Lepas dulu ini jaketnya." Jisung kecil dibantu sang ibu melepaskan jaket pada tubuh kecilnya.
"Nah kajja kita lihat hyung." Kaki kecilnya melangkah di sebelah sang ibu, mereka sampai di depan pintu dimana kakak lelaki Jisung berada.
"Hyung, eomma boleh masuk?" Tanya sang ibu setelah mengetuk pintu.
"Masuk saja eomma!" Terdengar sahutan dari dalam. Tangan ringkih wanita tersebut meraih gagang pintu dan membukanya.
Seorang pria dewasa nampak terduduk di atas kasur, rambutnya basah dan sedang ia keringkan dengan handuk.
"Hyungg!!" Suara kecil dan melengking itu membuat pria dewasa itu menoleh, dia terkekeh, sudah lama sekali tidak dengar suara sang adik yang seperti itu.
"Halo Jisungie~" sapa hyungnya dengan nada ramah.
"Hyung atit?" Hyungnya terkekeh dan mengangguk.
"Tapi nenek dan eomma rawat hyung dengan baik, jadi hyung baik-baik saja, sudah sembuh kok." Si kecil mendekati sang hyung lalu tangan kecilnya menepuk-nepuk kecil punggung tangan hyungnya.
"Hyung main cama Icung yuk! Icung mau main mobil cama hyung." Ajak si kecil.
"Kenapa Jisungie tidak tidur siang dulu hm? Tidak mengantuk memangnya?" Tanya sang hyung.
"Icung belum antuk, main yuk! Icung mau main duyu.." hyungnya menatap sang ibu yang mengangguk.
"Temani dulu tidak apa kan? Appa dan eomma harus pergi sebentar ke rumah tetangga." Pria itu mengangguk kecil.
"Baiklah" Park eomma mendekat untuk mengecek suhu badan anak sulungnya.
"Masih pusing?" Putra sulungnya menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fiksi Penggemar⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023