_44_
Taeyong dan Yuta duduk bersama Jaemin bertiga di sofa, menatap tiga bocah Dream yang kini menatap tajam ke arah Jeno.
"Papa kalah ndak boleh peluk Mama!" ujar Renjun.
"Oke, tapi kalau kalian kalah, jatah makan manis kalian tetap satu hari satu, arrachi?" Jeno menatap ketiga anaknya yang nampak ragu sebelum mengangguk.
"OTTEE!" kompak ketiganya.
"Mereka kenapa sebenarnya?" tanya Taeyong heran, dia baru saja selesai sarapan, meski telat, bersama Yuta dan disuguhi pemandangan dimana para batita ini bergelut dengan Papa mereka di atas karpet, berguling-guling tidak jelas.
"Karena terlalu banyak makan manis aku melarang mereka makan makanan manis seminggu ke depan." Yuta dan Taeyong mengangguk.
"Lalu?" tanya Yuta.
"Lalu Jeno bilang mereka boleh makan makanan manis lagi setelah satu minggu, tapi dengan syarat satu hari hanya bisa makan satu makanan manis, karena tidak senang, mereka lalu menyerang Jeno bersamaan, dan seperti yang hyung lihat tadi, berguling-guling tidak jelas di atas karpet." Jelas Jaemin singkat.
"Haahh~ ada-ada saja." Gumam Yuta. Taeyong yang merasa butuh tontonan seru punya ide sedikit jahil.
"Hey, ayo tentukan dengan tiga game!" ajak Taeyong, Yuta dan Jaemin menatap si leader NCT 127 itu dengan tatapan datar.
"Kau sedang sakit, tidak usah buat ulah!" tegur Yuta.
"Hanya pusing dan pusingnya sudah hilang, tenang saja, aku butuh hiburan sekarang." Yuta memilih diam saja.
"Apa Yong hyung?" tanya Chenle.
"Game pertama susun puzzle, game kedua susun balok jadi bangunan, dan terakhir adalah lomba memasukkan bola, bagaimana?" tanya Taeyong.
"Bola apa?" tanya Jaemin.
"Bola plastik warna-warni, ada kan?" Jaemin mengangguk lalu pergi ke ruang bermain, mengambil satu wadah besar berisi bola plastik warna-warni.
"Jeno saat nanti tanding memasukkan bola ke dalam keranjang, kau bisa main dengan Yuta, karena Jaemin tadi jadi taruhannya kan?" Jeno merengut, tapi tidak lama Taeyong berujar lagi.
"Aku yang akan menemanimu, Yuta dan Jaemin yang jadi jurinya." Jeno mengerjap lalu menatap ke arah Jaemin yang menahan tawanya.
"Kau tidak pusing hyung?" tanya Jeno memastikan.
"Sudah sembuh."
Jeno memandang tidak yakin, namun dia hanya mengangguk saja, "Selama tidak tumbang, tidak masalah."
***
"Oke, pertandingan pertama, menyusun puzzle, Yuta hyung sudah mengacak susunan puzzlenya, tidak ada batas waktu, tapi yang selesai lebih cepat dia yang menang, arrachi?" Jaemin memandang para 'peserta' perlombaan dadakkan tersebut.
"NEE!!" Jaemin tersenyum puas.
"Satu pertandingan satu orang, jadi karena Papa hanya seorang, jadi Papa akan main terus, sedangkan kalian harus gantian, oke?" ketiga batita itu mengangguk.
"Ottee!!!" kemudian Yuta meletakkan dua buah papan puzzle, satu pada Jeno, satu pada anak-anak. Papan itu kosong karena pecahan puzzlenya belum tersusun rapi.
"Susun dengan benar, Jen kalau tidak mau kalah dengan anak-anakmu." Pesan Yuta, Jeno hanya mengangguk.
"Ini ndak culit! Len pelnah celecaiin baleng mama." Jaemin tersenyum kecil saat mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fanfic⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023