_18_
"Mamaaaaaa!!!!" Jaemin mematikan kompornya dan berlari ke kamar anak-anaknya saat mendengar teriakan dari sana. Jeno sedang tidak ada di apartement karena pergi ke supermarket untuk beli pudding kesukaan anak-anak.
Kembali pada Jaemin, dia terburu membuka pintu kamar anak-anaknya dengan raut cemas. Saat sampai di sana dia melihat Chenle yang matanya basah karena menangis, bahkan masih sesenggukan kecil.
"Kenapa menangis sayang? Ada apa?" Jaemin segera mendekat, Jisung dan Renjun duduk manis di kasur Renjun, menatap Chenle yang masih sesenggukan.
"Len-ge jahil Lele teluc hic Len-ge bilang Mama ndak cayang Lele kalena Lele celalu cama Papa hic Mama benal ndak cayang Lele ya?" Tanya bocah kecil tersebut, Jaemin menghembuskan nafas pelan, dia mengangkat Chenle dan memangkunya, dibawanya tubuh kecil itu duduk di sebelah Renjun dan Jisung.
"Gege kenapa bilang begitu pada didinya?" Tanya Jaemin halus pada Renjun, diusapnya kepala si sulung, dan tangan lainnya menahan tubuh Chenle agar tidak jatuh dari pangkuannya, Chenle sendiri menyandarkan kepala pada dada Jaemin dan meremat kaos depan Jaemin dengan tangan kecilnya.
"Lele main teluc cama Papa, ndak main banyak cama Mama. Len ndak celing main cama Papa." jawab Renjun, seolah paham, Jaemin menatap si kecil Huang.
"Gege mau main sama Papa juga?" Tanya Jaemin, Renjun kecil mengangguk.
"Tapi kan tidak perlu bilang kalau Mama tidak sayang didi, mama sayang kalian semua, tidak lebih dan tidak kurang. Ayo minta maaf dulu pada didinya, nanti kalau Papa sudah pulang, Mama akan bilang kalau Gege mau main sama Papa, ya?" Renjun menatap Chenle, dia mendekati tubuh Jaemin, tangan kecil Renjun terulur untuk mengusap pipi gembil adiknya.
"Lele, didi, gege minta maaf, ndak ulangi lagi." Ujar Renjun, Chenle menatap Renjun dengan mata sembabnya.
"Peyuk ge"
"Cini cini"
Jaemin gemas sendiri pada keduanya, dia mengeluarkan ponsel dan memotret moment manis tersebut, lalu matanya melihat ke arah Jisung yang menatap polos saudara-saudaranya.
"Jisungie kenapa sayang?" Tanya Jaemin.
"Ma, Papa cayang Icung ndak? Papa cuka cali libut cama Icung, Papa cayang ndak cih cama Icung?" Jaemin mengerjap.
"Ah, kalau itu tanya Papa sendiri ya"
***
"Main ke lumah kakek dan nenek Lee?" Jeno mengangguki pertanyaan Renjun.
"Orang tuamu ingin bertemu denganku?" Jeno mengangguki pertanyaan kekasihnya.
"Benar, eomma dan appa juga noona ingin bertemu denganmu, lalu karena tidak mungkin kita meninggalkan mereka, kita bawa mereka saja sekalian." Jawab Jeno.
"Apa mereka sudah tahu mengenai apa yang menimpa tiga member kita?" Tanya Jaemin.
"Sudah, aku menceritakannya pada mereka, dan yah~ mereka juga ingin bertemu dengan ketiganya." Jeno menjawab sembari mengangkat Renjun ke pangkuannya, sembari matanya awas melihat ke arah Chenle dan Jisung yang asyik bermain.
"Mau bertemu kakek dan nenek Lee tidak? Kan kita sudah bertemu dengan kakek dan nenek Al, bagaimana?" Tanya Jeno pada Renjun.
"Kalau mama iya nanti Len ikut." Jawab Renjun, Jaemin yang mendengar itu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fiksi Penggemar⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023