_06_
Hari baru datang lagi, keluarga kecil Jeno dan Jaemin kini diributkan dengan tangisan Jisung di pagi hari. Renjun datang ke kamar Jaemin dan Jeno lalu melaporkan jika Jisung badannya panas, tentu saja itu membuat Jaemin panik bukan main, padahal kemarin Jisung nampak begitu sehat. Sakit memang tidak tahu kapan datangnya.
Hari ini Jisung tidak mau lepas dari Jaemin sejak dia bangun dari tidurnya, tidak mau disentuh Jeno sedikitpun, hanya mau Jaemin, membuat Jaemin harus meminta Jeno mengurus Renjun dan Chenle seorang diri karena Jisung yang tidak mau lepas darinya. Jeno ingin protes, tapi tidak bisa, Jaemin keburu mendelik duluan, dan dia hanya bisa menurut.
Jaemin saat ini tengah membersihkan tubuh Jisung dengan handuk lembut yang sudah direndam air hangat, dibersihkannya tubuh si kecil dengan perlahan. Setelah itu baru ia pakaiakan piyama dan plester penurun demam.
TING TONG
Suara bel yang terdengar membuat Jaemin segera menggendong Jisung keluar kamar, dan melihat Jeno membukakan pintu untuk kedua orang tuanya.
"Eomma dengar Jisungie demam, apa sudah diberi makan?" tanya Nyonya Albraight.
"Kami menunggu eomma, buburnya sudah eomma buatkan?" tanya Jaemin, Nyonya Albraight mengangguk.
"Glandpa, Lele lapal!" adu si kecil Chenle.
"Ayo makan, Grandpa bawa ayam untuk kalian!" dibantu Jeno, Tuan Albraight membawa makanan ke dapur, membiarkan istrinya membantu si bungsu mengurus Jisung.
"Lele dan Injoon sehat kan?" tanya Tuan Albraight di sela acara makan pagi tersebut.
"Cehat! Lele kuat!" jawab si kecil Chenle.
"Njun cehat, glandpa, Njun ndak cakit!" jawab Renjun dengan nada tidak kalah semangat dari Chenle. Jeno yang mendengar itu tertawa kecil.
"Sudah mandi?" tanya Tuan Albraight.
"Cudah, mandi cama Papa, cama bebek oyen!" jawab Chenle semangat.
"Bebek Lele walna kuning!" sahut Chenle. Tuan Albraight terkekeh mendengarnya, menggemaskan sekali bocah-bocah di hadapannya ini, membuat dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi keduanya.
"Jeno, apa Jaemin merepotkanmu?" tanya Tuan Albraight, Jeno yang hendak memakan nasinya segera menghentikan dan meletakannya ke piring kembali.
"Sama sekali tidak, Tuan." jawab Jeno.
"Jangan panggil Tuan, kesannya seperti apa saja, panggil 'appa' tidak masalah." ujar Tuan Albraight, Jeno tersenyum dan mengangguk.
"Ne, appa." ujarnya.
"Apa kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?" ceplos Tuan Albraight saat Jeno sedang menyeruput sup.
UHUK!
"Papa minum! ini!" Chenle menyodorkan gelas Jeno pada pria tersebut.
"Oh maaf, sepertinya aku mengejutkanmu." ujar Tuan Albraight. Jeno menatap Tuan Albraight dengan pandangan tidak tahu harus merespon bagaimana, dia hanya bisa menarik senyum.
_06_
Jisung baru saja selesai makan bubur dan obat penurun demam untuk anak-anak, sesuai dengan obat yang diberikan oleh Alex, saat ini si maknae NCT itu tengah terlelap di gendongan Jaemin, jika diletakkan di kasur dia akan rewel dan menangis.
"Jisung sangat menempel padamu, ya?" tanya Nyonya Albraight yang duduk di kursi dekat meja nakas kasur Jisung.
"Saat dia sedang sakit, ditubuh normalnya dia juga akan mencariku, aku juga tidak akan tidur untuk menjaganya." ujar Jaemin sembari mengusap-usap punggung si kecil yang kini meletakkan kepalanya di pundak Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fanfic⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023