_04_
"Appa?" Malam itu selepas makan malam dan appanya berbincang panjang dengan kakek Nara dan Isamu, kini giliran Taeyong yang sekali lagi mengajak bicara sang appa.
"Appa sebenarnya tidak masalah mau pasanganmu laki-laki atau perempuan, tetapi kau tahu sendiri bagaimana kerasnya dunia, apalagi kau tinggal di negara yang seperti ini, kau tidak akan diterima dengan mudah, apalagi dengan Yuta. Fakta bahwa dia spesial dan bisa mengandung saja mungkin akan jadi bahan tertawaan. Appa tidak mau kau dan Yuta menghadapi hal-hal mengerikan tersebut. Tidak usah orang lain, contoh dekat saja itu noonamu." Taeyong menghembuskan nafasnya pelan, dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.
"Apa membermu menerimamu dan Yuta?" tanya Tuan Lee.
"Mereka menerima" jawab Taeyong.
"Bagaimana dengan agensi?" tanya Tuan Lee lagi.
"Kami belum bicara dengan manager juga atasan, para atasan dan senior hanya tahu Jeno dan Jaemin saja. Selain itu mereka belum tahu mengenai kami." Jawab Taeyong tanpa menatap ayahnya, matanya fokus menatap langit-langit kediamannya.
"Kalau appa menerimaku dan Yuta, mengapa appa mengusirku?" tanya Taeyong.
"Untuk melihat kesungguhanmu dan Yuta, hari ini karena tidak melihat Yuta, appa berniat tidak merestuimu, menganggap Yuta menyerah, ternyata kenyataannya dia drop karena hal ini." Taeyong menggeleng kecil lalu membenahi posisi duduknya.
"Appa, aku tidak mungkin menikah diam-diam tanpa sepengetahuan noona, ah benar, bagaimana dengan nenek?" tanya Taeyong.
"Nenekmu terkejut, tapi setelah diberitahu jika pasanganmu mengandung oleh ibumu baru saja, beliau menerima Yuta." Taeyong bergumam pelan.
"Bagaimana bicara pada noona?" tanya Taeyong.
"Bicara apa?" keduanya menoleh saat mendapati suara seorang wanita yang tadi sejak tadi mereka bicarakan.
"Ada apa? Ingin bicara apa?" tanya wanita muda tersebut.
"Noona..." Taeyong menatap appanya yang mengangguk kecil, mau menutupi juga percuma.
"Noona, aku dan Yuta... kami sepakat berhubungan dan akan menikah."
.....
"Noona?" wanita muda itu menatap Taeyong.
"Jadi juga kalian?" Taeyong mengerjap.
"Ne?" wanita muda itu hanya mengangkat bahu lalu pergi berlalu. Namun sebelum pergi, dia berpesan sesuatu.
"Minta Yuta datang menemuiku."
***
"Meminta bertemu denganku?" tanya Yuta yang masih terbaring di ranjang salah satu rumah sakit dengan infus menancap di tangannya, Alex mengawasi di sebelah ranjangnya saat ini.
"Mm, noona minta bertemu, aku harap berita ini tidak membuatmu semakin drop." Jawab Taeyong diseberang sana.
"Aku mulas sekarang"
"Jangan melahirkan sekarang! Tunggu aku!"
"Bodoh!"
Alex terkekeh mendengar pembicaraan itu, terdengar sangat manis untuknya. "Kasihan keponakanku, appanya kurang berisi otaknya." Yuta memukul paha Alex, yang tentu saja tidak terasa sakit sama sekali bagi si sulung Albraight.
"Mmmm... baiklah, tapi tidak bisa sekarang untuk bertemu noonamu." Ujar Yuta.
"Aku sudah beritahu noona kalau kau drop dan sedang dirawat, noona bilang temui dia setelah kau sembuh saja. Ah benar, sebentar lagi aku ke sana, mau dibawakan apa?" Yuta nampak berpikir sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fanfic⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023