40- Main ke Agensi (1)

5.2K 648 22
                                    

_40_

Hari ini Chenle dan Jisung dibawa oleh Sungchan dan Shotaro ke agensi, Jaemin dan Jeno ada jadwal individu, sehingga menitipkan kedua anaknya ke member yang lain. Renjun sendiri masih belum kembali dari Belanda, kemungkinan jika tidak malam nanti ya besok baru tiba di Korea.

Chenle dan Jisung dibawa Sungchan dan Shotaro ke ruang latihan, karena keduanya akan latihan di sana bersama tiga rookies baru SM.

"Woah~ lucu sekali." Seunghan menoel gemas pipi tembam Jisung, si kecil Park itu tidak terlalu peduli, dia lebih fokus menatap ruang luas tersebut.

"Boleh main dicini?" tanya Chenle pada Shotaro yang kini berjongkok untuk melepaskan jaket Chenle, menyisakan kaos lengan pendek dan celana selutut.

"Boleh, tapi tidak boleh keluar dari ruangan ini ya? Kalau mau keluar harus bilang dulu pada kami, oke?" Chenle dan Jisung mengangguk, Sungchan sendiri membantu Jisung melepaskan jaket bocah Park tersebut.

Eunseok berjongkok di depan kedua bocah itu, dia menatap penasaran pada kedua seniornya yang menyusut itu.

"Sungchannie, kapan mereka akan dikembalikan?" tanya Eunseok pada teman satu linenya itu.

"Entahlah, sajangnim sepertinya belum ada niat untuk mengembalikan mereka ke wujud semula." Jawab Sungchan, membiarkan Jisung dan Chenle berlarian dengan kaki kecil mereka mengelilingi ruang latihan yang luas.

"Icung ayo main polici dan penculi, Lele jadi policinya, Icung jadi penculinya nanti Lele kejal Icung." Jisung merengut karena tidak mau jadi pencuri.

"Ndak au! Icung jadi policinya, Lele yang jadi penculinya." Tolak si kecil.

"Ihh Lele mau jadi polici!" si kecil Zhong menghentakkan kaki kesal.

"Ndak, Icung polici!"

"Lele!"

"Icung!"

Shohei yang melihat itu menepuk bahu Shotaro, "Aku rasa mereka ribut di sana." Tunjuk pria tinggi satu itu ke arah Chenle dan Jisung berada.

"AAAAAAAAAA!!! LELE GIGIT ICUNGG!!!" mendengar itu Sungchan dan Shotaro panik, mereka segera berlari untuk memisahkan keduanya.

Seunghan dengan polosnya berujar, "Ganas"

***

"Ayo minta maaf, tidak baik menggigit saudara sendiri." Tegur Sungchan. Shotaro memeluk Jisung yang menangis sesenggukan karena tangannya digigit Chenle.

"Ndak mau!" Chenle memalingkan wajahnya dengan tangan terlipat di depan dada.

"Chenle" Sungchan memanggil dengan nada memperingati.

"Ndak mau ndak mau ndak mau!" Lele menghentakkan kakinya kesal dan segera lari menjauh, namun tubuh kecilnya dengan mudah diangkat oleh Shohei.

"Lepac! Lepac!" Chenle memberontak dalam gendongan Shohei.

"Hey, diam dulu." Chenle menatap pria asing yang memasang wajah galak padanya, membuat ia langsung diam.

"Chen-"

"HUWWAAAAAAA MAMAAAAAA!!!"

Shohei hanya bisa menahan diri untuk tidak menjauhkan bocah ini, telinganya pengang mendengar tangisan berupa teriakan dari bocah di gendongannya.

"Chenle, bisa diam sebentar?" tanya Sungchan, dia mendekati Shohei dan Sungchan.

"Huks" sengguk si kecil. Dia menatap Sungchan yang memasang wajah tidak menyenangkan, sedangkan Shotaro dibawa keluar untuk mengobati tangan si kecil bersama manager yang tadi terkejut saat masuk mendengar teriakan Jisung.

Sungchan meraih jemari kecil dan gendut itu, mengarahkannya pada mulutnya, Chenle yang melihat itu berusah menarik tangannya.

"Ugh ugh! Uchan! Ugh! Angan gigit jayi Lele! UCHANNN!!!" Seunghan dan Eunseok reflek menutup telinga mereka.

"Kau belum ku gigit saja sudah berteriak ketakutan, bagaimana dengan Jisungie yang tadi kau gigit?" Chenle terisak pelan, namun tidak berani menangis kencang.

"Chenle-ya, kau tahu digigit itu sakit tapi kenapa tadi menggigit Jisung?" tanya Sungchan.

"Kecal" Sungchan menyugar surai miliknya dan berkacak pinggang.

"Hey, sekesal apa kau sampai harus menggigit tangan saudaramu sendiri? Apa Papa dan Mamamu mengajarkanmu begitu?" tanya Sungchan, si kecil menggeleng. Shohei mengusap pipi basah Chenle.

"Main yang akur, kalian bahkan bisa berganti posisi nanti, jadi sama-sama bisa main dengan peran yang berbeda. Setelah ini minta maaf pada Jisungie, arrachi?" si kecil mengangguk.

"Tidak boleh menggigit saudara sendiri lagi, ne? Itu hanya akan membuatmu menangis kesakitan." Chenle mengangguk.

Tidak lama Shotaro kembali dengan Jisung yang sudah tenang, di tangan si kecil terpadat lolipop yang didapat dari Wendy yang tadi tidak sengaja melihat mereka. Tapi karena Wendy ada jadwal dia tidak bisa menyapa lebih lama, hanya bisa membeirkan lolipop lalu pergi.

Shohei menurunkan Chenle, dia berjongkok dan merapikan pakaian Chenle. "Minta maaf ya?" Chenle mengangguk. Dia mendekati Jisung yang menatapnya dari balik kaki Shotaro.

"Lele minta maaf ya Icung, Lele ndak bakal ulang lagi." Jisung masih betah di belakang kaki Shotaro. Membuat pria Osaki tersebut harus menariknya lembut untuk keluar dari balik tubuhnya.

"Jisungie, tadi sudah janji kalau Lele minta maaf akan dimaafkan." Shotaro menunduk dan mengusap kepala Jisung.

"Tapi Lele janji ndak gigit Icung lagi, ya?" Chenle mengangguk. Chenle mengulurkan tangannya, yang disambut baik oleh Jisung.

"Ah" Jisung melepaskan jabatan tangan tersebut dan menggeledah saku celananya.

"Ini, tadi noona kacih ini." Jisung memberikan sebuah lolipop lain kepada Chenle yang disambut dengan baik oleh Chenle.

"Makacih, ayo main cama-cama." Sungchan yang menatap keduanya akur kembali bergumam, "Jadi begini rasanya jadi Jeno hyung dan Jaemin hyung.."

Chenle dan Jisung sudah duduk di pojok ruangan bersama manager mereka, ketiganya bermain bersama, tapi kebanyakan manager bercerita pada kedua bocah tersebut. Melihat anak-anak itu sudah aman, barulah Sungchan, Shotaro, dan tiga SM Rookies berlatih.

_40_

[BL/NOMIN] Our Dreamies BabiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang