_29_
Ten baru saja selesai mandi dan sedang bersantai di kamar Haechan, Jungwoo, dan Doyoung. Dia mengistirahatkan dirinya sejenak setelah perjalanan yang cukup melelahkan sebelum kembali bermain dengan para adiknya yang berubah jadi makhluk menggemaskan.
"Lucu sekali" gumam Ten saat melihat foto-foto lama, dimana ada Jaemin kecil dan dirinya di dalam foto itu, tidak jarang ada foto Jaemin dengan member lainnya yang diambil secara diam-diam.
"Hahh~ si manis ini akhirnya punya pasangan juga" gumam Ten, dia diberitahu oleh Haechan tadi jika Jaemin dan Jeno adalah pasangan, mereka resmi berhubungan. Ten meletakkan kepalanya pada sandaran sofa di kamar tersebut, kepalanya menatap langit-langit kamarnya.
"Ten, mungkin ini akan sedikit mengejutkanmu, tapi Papa ingin menyampaikan sesuatu. Ini berkaitan dengan pertanyaanmu beberapa tahun silam, yang masih Papa ingat dan Papa tolak jawab." Ten mendengarkan dengan malas suara sang Papa.
"Itu sudah sangat lama, aku sudah tidak minat mendengarnya, kalaupun memang Papa yang melakukan itu, aku tidak akan berkomentar apapun, aku akan menemukan anak itu dan meminta maaf padanya. Mau itu kesalahpahaman sekalipun, yang Papa lakukan itu kejam, membunuh orang tua dari seorang bayi yang usianya bahkan belum sampai satu tahun." Tidak ada sahutan dari seberang, Ten hendak mematikan ponselnya.
"Yuta" Ten menghentikan jemarinya yang tadi hendak mematikan sambungan mereka.
"Maksud Papa apa?" tanya Ten, tangannya terkepal.
"Yuta, bayi itu adalah Yuta." Otak cerdas Ten mendadak tidak bisa bekerja.
"Dengarkan Papa dulu." Ten diam tidak menyahuti, tapi dia masih tersambung dengan Papanya.
"Papa memang ada niat untuk menghabisi keluarga Yamamoto, tapi tidak jadi, Papa tahu itu bukan hal yang akan disukai oleh mae mu juga pasti keluarga Papa akan mengutuk Papa sampai mati. Papa tidak melakukannya, Papa tidak membunuh keluarga Yamamoto. Saat kau tanya mengenai apa yang kau temukan di jurnal Papa, itu rencana yang tidak terealisasikan." Ten menghembuskan nafas pelan.
"Lalu apa Papa sudah meminta maaf dengan benar?" tanya Ten.
"Belum, Papa merasa malu." Jawab sang Papa.
"Lalu darimana Papa yakin bayi itu adalah Yuta hyung?" tanya Ten.
"Kau ingat isi jurnal Papa tidak sih?!" Ten mencoba mengingat-ingat isi jurnal sang Papa yang pernah ia baca beberapa tahun silam, saat ia pulang ke Thailan dan cororong belum menyerang warga bumi.
"Yamamoto Tsumugi adalah teman mae mu dan teman Papa, Papa dulu hampir menghancurkan keluarga itu karena kesalahpahaman, kesalahpahaman yang dibuat sengaa oleh seseorang yang Papa tidak tahu sampai saat ini siapa dia, niat orang itu mengadu domba Papa dengan Yuuma. Setidaknya kewarasan Papa masih bermain, Papa mencari kebenarannya, itulah kenapa selain karena mae dan keluarga Papa tidak menyukainya, Papa sudah tahu jika itu hanya sebuah omong kosong, kesalahpahaman yang sengaja dibuat." Ten masih diam mendengarkan.
"Niat Papa lenyap, lalu Yuta lahir, percaya atau tidak, itu Papa yang beri nama. Rencana Papa untuk melenyapkan Yuuma sudah hilang, tepat sebelum Yuta lahir ke dunia." Ten lega sekarang, Papanya tidak bersalah, meski punya niat buruk tapi niat itu sudah hilang.
"Lalu Papa tau siapa pelaku aslinya?" tidak ada sahutuan, hanya helaan nafas berat.
"Tidak tahu, Papa sampai sekarang belum menemukan siapa yang melakukan itu." Jawab sang Papa.
"Tapi Papa tetap harus minta maaf." Ujar Ten, Papanya berdehem menyetujui itu.
"Kalau begitu aku tutup. Sampai jumpa lagi Pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/NOMIN] Our Dreamies Babies
Fiksi Penggemar⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebelumnya" Start : 26/02/2022 End. : 07/05/2023