You are my baby love. You make the sun come up.You're my everything that I could ever dream of.
- Nicole Scherzinger-Aku menyusuri setiap sudut rumah yang akan aku tunjukkan pada klienku hari ini. Mencari kejanggalan yang mungkin mengganggu pertemuanku dengan klienku hari ini. Menatap gorden yang mungkin tergantung tak rapih atau lampu gantung yang salah satu dari lampunya tak menyala.
"Oh... Kay..." Ujarku pelan mulai menuruni tangga, dan berjalan ke cermin besar. Merapihkan bralette yang kukenakan dan memasukkan ujungnya ke dalam celana highwaist-ku, tidak lupa menyeka debu - debu kecil yang menempel di jasku saat aku merapihkan bantal - bantal di lantai atas.
Tak lama terdengar suara mobil di parkiran, aku menarik nafas panjang dan menatap beberapa orang yang keluar dari sana. Saat mereka hampir mencapai pintu, aku langsung membuka pintu dan menampilkan senyum seribu watt-ku
"Halo Mr. and Mrs. Jeffers. Welcome to your soon-to-be home."
"Oh, so many windows. I already love them." Ujar sang wanita paruh baya, Linda Jeffers.
"Ya, aku ingat kau mengatakannya terakhir kali kita bertemu. Saat kau membeli condominium-mu di Atlanta."
Sang wanita tampak kaget, "Tapi itu hampir tiga tahun lalu. Benar bukan sayang?" ia kini menatap suaminya.
"Itu yang aku sukai dari Davina. Dia sangat perhatian pada hal - hal kecil." Jawabnya dan mereka tertawa, "Ah ya, ini anak tertuaku Scott. Kami sedang mencari rumah untuknya, jadi kau bisa langsung mengobrol dengannya. Aku dan istriku akan berjalan - jalan sendiri." Balas Stephen sambil langsung pergi menggandeng istrinya.
Mr. dan Mrs. Jeffers adalah salah satu klien kesukaanku. Mereka tidak rewel dan sudah menetapkan jenis rumah yang mereka cari dengan jelas. Selain itu, tidakkah mereka terlihat menggemaskan bersama? Bergandengan tangan sambil berjalan ke kolam besar di halaman belakang.
Oh, aku rela membunuh untuk kisah cinta seperti itu.
Tidak, aku hanya bercanda. Aku bahkan tidak berani membunuh kecoa.
Dan ya, aku berani menyentuh hewan yang bagi sebagian besar wanita menjijikkan. I know right, i'm so effing cool.
Oke, kembali ke klienku.
"Kearah sini Mr. Jeffers." Ujarku, mengarahkan Scott ke tangga.
"Scott saja, aku mohon. Aku merasa sangat tua jika orang memanggilku dengan panggilan resmi." Balasnya santai, matanya terus - menerus menatapku bolak - balik dari mata ke bagian depan tubuhku.
Apa aku berpakaian terlalu terbuka? Aku bahkan tidak menunjukkan belahan dadaku.
Scott, Seorang pria 30-an dengan warna mata dan rambut yang senada, bertubuh ramping dan mengenakan pakaian santai. Setibanya di lantai ketiga, Scott langsung berjalan ke sisi kanan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Daddy
Romance[+21] ✨steamy romance story✨ Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar. Tidak mau rugi, ia...