And you throw your head back laughing, lika a little kid. I think it's strange that you think I'm funny, 'cause
He never did.
- Taylor Swift -Aku dan Shelby berjalan pelan keluar dari lift, langkah kami gontai dan lemah. Bukan, kami bukan mabuk. Tapi pijatan terapisnya sungguh enak sampai rasanya tubuh kami berubah menjadi jelly.
"Bye..."
"Uhuh..." Ujarnya lemas, Shelby bahkan tidak menoleh atau melambaikan tangannya.
Aku membuka pintu kabinku dan berjalan memasukinya. Ruang tengah dan balkon tampak sepi, tidak ada tanda - tanda Deacon disana.
"Deacon..." Teriakku lemah.
Tak ada balasan, aku mengintip ke ruang belakang dan tak ada siapapun. Oh, mungkin ia masih pergi dengan Carsson. Aku berjalan kembali ke kasur dan langsung menelungkupkan tubuhku disana.
Oh, kasurnya empuk sekali. Selimutnya juga lembut dan wangi. Oh, aku bisa mencium aroma Deacon disini.
Ohh...
"Davina..."
"Hmm..."
"Davina..."
Seketika setelah sadar, aku langsung mengangkat kepalaku yang ternyata langsung terantuk oleh wajah Deacon yang berada diatasku.
"Astaga Deacon, kau baik - baik saja?" Tanyaku cepat saat ia berguling di sisi lain ranjang sambil menutupi wajahnya, mengerang kesakitan.
"Uhuh." Deacon menjawab dengan gumamman, anggukan kepala dan acungan ibu jari.
Aku mendekatinya dan menahan wajahnya, untunglah tidak ada darah di hidungnya.
"Apa yang kau lakukan dibelakangku?"
"Berusaha membangunkanmu dengan cara yang romantis dan seksi." Jawab Deacon, terlihat noda darah diantara giginya saat ia bicara.
"Astaga," Aku tak dapat menahan tawa dan memegang lagi wajahnya, "Ada noda darah di mulutmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Daddy
Romance[+21] ✨steamy romance story✨ Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar. Tidak mau rugi, ia...