- 18 -

3.8K 185 12
                                    

I'm so into you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'm so into you. I can barely breathe. And all I wanna do. Is to fall in deep.
-Ariana Grande-

Aku mengeluarkan celana denim dari rak pakaianku dan mengenakannya diatas two pieces bikini polosku. Tak lama terdengar siulan dan Deacon muncul di sisiku.

"Warna kulitmu mengingatkanku pada waffle yang dipanggang perlahan selama lima menit, sehingga menghasilkan warna coklat terang yang sangat garing di luar dan lembut di dalam, Yum." Deacon menutup kalimatnya dengan menggigit pelan lenganku dan mendapatkan gigitan besar disana, "Boleh aku titip ini di tasmu?" Deacon menunjukkan kaus yang dilipat rapih dan pakaian dalam berwarna putih.

"Sure," Aku menerima pakaian dari tangan Deacon dan menjejalkannya ke dalam tas Longchamp-ku

"Siap?"

Aku mengangguk dan menarik gantungan baju berisi gaun sebetis berwarna putih, dengan motif bunga kecil dan belahan sepanjang paha. "Ya, ayo."

"Aku akan bantu bawakan itu." Ujar Deacon, mengambil alih gaun putih dari tanganku.

Kami berjalan keluar kabin dan langsung menuju kabin Shelby yang berada di bagian ujung dek. Tak lama Shelby muncul di pintu, hanya mengenakan bikini dan tak dilapisi dengan apapun. Sangat seksi. Well, jika aku memiliki tubuh seperti miliknya aku akan ke kantor setiap hari dengan bikini.

"Masuklah..." Ujarnya riang, "Kalian bisa gunakan kamar mandi di sebelah kanan sana untuk berganti pakaian dan ada lemarinya juga." Shelby menunjuk ke pintu yang kami lewati saat masuk.

"Okay." Ujarku pelan dan berjalan ke pojok ruangan, menggeser pintunya dan langsung disambut oleh lemari gantung dan rak kecil setinggi pinggang. Disampingnya terdapat bilik pancuran dan toilet di sisi lain biliknya.

Deacon menggantungkan gaunku dan aku meletakkan tasku di meja, perlahan mulai melepaskan celana jeansku dan hanya mengenakan bikini berwarna putih. Deacon melepaskan kaus berkerahnya dan ganti mengenakan kaus tanpa lengan, yang membuatku bisa melihat warna terang dari celana renangnya yang mengintip dari balik celana berwarna coklat muda selututnya. Kami menatap pantulan diri kami di cermin dan terdiam.

"Apa menurutmu aneh, berada di dekat orang asing yang baru aku kenal selama beberapa hari dan sudah merasa senyaman ini?" Ujarku sambil menatap matanya di pantulan, bersender pada dinding yang berlawanan arah dengannya.

Deacon mengedikkan bahunya, menatapku balik lewat pantulan kaca, "Tidak aneh sama sekali." Ujarnya cepat, "Itulah yang terjadi jika kau menyukai seseorang, dan aku senang mendengarnya." Ia tersenyum sebelum memutuskan untuk keluar dan meninggalkanku di bilik dengan pikiran penuh pertanyaan.

Aku sadar yang terjadi diantara kami terasa sangat cepat sampai terasa tidak nyata, tapi aku bertemu dengannya setiap hari dan menjadi saksi dari sikap manisnya. Selain itu aku juga sedang dalam misi agar bisa hamil olehnya, jadi secara langsung aku harus mendekatkan diri padanya. Hanya saja seluruh skenario mendekatkan diri ini malah membuatku sungguh merasa dekat dengannya, sungguh-sungguh merasa dekat secara emosional dengannya.

My Baby DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang