- 41 -

3.1K 201 29
                                    

I'm fallin' apart, I'm barely breathing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'm fallin' apart, I'm barely breathing. With a broken heart that's still beating.
- Lifehouse -

Kami tiba di sebuah townhouse di sudut kota Brookly saat langit mulai gelap. Deacon memarkir mobilnya di pinggir jalan, ia membantuku turun dan menggendong tas duffel ku.

"Sakit lagi?" Tanyanya khawatir saat mendengar ringisan dariku saat kami melangkah bersama.

Aku menjawabnya dengan anggukan. Rasa sakitnya yang sebelumnya menghilang kini kembali datang saat kami berada di tengah perjalanan.

"Nanti jangan banyak berdiri okay?"

Aku mengangguk.

"Sebaiknya kau langsung istirahat di kamarku saja."

Deacon menggandeng tanganku yang menaiki tangga dengan perlahan lalu membuka pintu rumahnya yang dikunci.

Aku sering mendengar orang mengatakan bahwa saat kau hamil, kau akan merasa seperti bukan dirimu lagi. Sekarang aku akhirnya paham. Aku merasa baik - baik saja setelah jatuh tadi siang, ada beberapa memar memang, tapi tidak parah. Jatuhnya memang kencang tapi rasa sakit akibat jatuh nyaris tak lagi aku rasakan. Tapi ternyata efek samping dari jatuh pada kehamilanku cukup parah hingga membuatku mengeluarkan flek.

Di dalam rumah, Deacon membuka jaketnya dan ia membantuku membuka jaketku, lalu menggantungnya di dekat rak sepatu.

"Deacon?" Teriak seseorang dari dalam rumah, suara seorang wanita.

"Yeah, ini aku Lauren."

Terdengar langkah kaki lembut mendekat, diikuti wajah cantik dibingkai rambut pirang panjang, "Halo Davina, senang akhirnya bisa bertemu langsung denganmu. Aku Lauren." Seorang gadis muncul dengan celana sweatpants dan tanktop crop top. Lauren tidak tampak seperti dokter dengan pakaian santai itu. Dengan tubuh kencang dan siluet yang seksi, ia lebih mirip model yang biasanya muncul di majalah pria dewasa.

"Halo, Lauren." Aku mengulurkan tanganku.

"Oh, she's wearing Mulberry. It's confirmed Deacon, I like her better than your previous girlfriend. No offense Davina."

Aku tertawa, lalu meringis. "None taken." Rasa sakit kembali menyerang area perutku.

Aku mengulurkan boks berisi kue pada Lauren dan mengikutinya ke dalam rumah. Ia langsung meletakkan boks itu ke atas meja ruang tengah. Meja besar itu dipenuhi oleh banyak buku tebal dan kertas - kertas. Tv besar dengan layar melengkung tengah menyiarkan siaran Ted-ed

"Santai saja disini Davina." Ujar Lauren sambil duduk di sofa dan melipat buku tebal, terdapat kaca mata yang kini bertengger di atas hidung mancung dan rampingnya.

Damn, Lauren is so hot.

"Maaf mengganggu belajarmu."

Lauren mengibaskan tangannya, "Aku baru istirahat dan... Aku lapar. Terima kasih Quiche-nya." Lauren mengambil Mushroom Quiche dari boks dan langsung menggigitnya.

My Baby DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang