- 30 -

3.6K 244 57
                                    

Little do you know, I'm still haunted by the memories

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Little do you know, I'm still haunted by the memories. Little do you know, I'm tryin' to pick myself up piece by piece. Little do you know, I need a little more time.
- Alex & Sierra -

Aku meraba keningku, yang awalnya terasa kebas kini perlahan terasa sakit dan linu, ada luka yang cukup dalam dan perlahan mulai basah karena mengeluarkan darah, ditambah lagi kini kepala dan leherku mulai sakit karena benturan.

"Oh, Maam... Maafkan aku." Ujar si anak bungsu.

"Davina, masuklah ke mobil. Kami akan membawamu ke Rumah Sakit."

"Tidak apa - apa, aku akan ke klinik saja." ujarku cepat, tak mau merepotkan mereka.

"Aku mohon jangan, kepalamu terbentur cukup kencang dan lukanya terlihat dalam."

"Ya, ayolah."

kedua pasangan itu terus mendesakku agar ikut dengan mereka ke Rumah Sakit.

"Baiklah, aku akan ke Rumah Sakit nanti. Tapi ada yang harus aku kerjakan dulu." Ujarku cepat, luka di kening bisa menunggu. Tapi penutupan penjualan ini harus segera dilakukan.

"Begini saja, sayang kalian pergilah duluan ke Rumah Sakit. Aku akan memastikan Davina pergi ke Rumah Sakit dengan naik taksi." Ujar sang istri.

"Ahh benar, Rumah Sakit mana yang paling dekat?"

Sang istri menggumam, "Brooklyn Presbyterian, di 506 6th street."

"Ahh baiklah, aku akan segera kesana. Davina ayo cepat kunci rumahnya, aku tak mau rumah itu malah kemalingan."

Aku tertawa, "Baiklah, hati - hati Mr. Samuels."

Aku berjalan kembali ke dalam rumah sambil memegangi kepalaku, kini tubuhku juga terasa sakit. Ugh, ya ampun. Setelah mengunci semua pintu dan membawa tas, aku mendekati Nyonya Samuels.

"Sudah dicek kembali?" Tanya Mrs. Samuels.

"Ya." Jawabku.

"Oh, darahnya mulai menetes." Wanita yang sekitar sepuluh tahun lebih tua dariku itu menyeka keningku. Tak lama terdengar suara klakson di depan mobil, "Itu ubernya, ayo!"

Aku menenteng tasku dan tak lupa mengunci pintu depan dan gerbang, kami langsung menuju rumah sakit terdekat.

"Oh, aku sungguh minta maaf Davina. Bahkan lututmu juga terluka." Ujarnya tampak sedih, "Aku sungguh minta maaf."

"Mrs. Samuels, santai saja. Aku baik - baik saja."

"Jika kau memintaku untuk santai, maka mulailah memanggilku dengan Kate dan bukan Mrs. Samuels."

"Baiklah Kate." Ulangku sambil meliriknya, lalu tersenyum "Berapa umur anakmu?"

"Yang paling besar 18 tahun, yang kedus 16 tahun dan yang terakhir 10 tahun."

My Baby DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang