We took a polaroid, Capture the look in your eyes, It's only a matter of time. Before it starts fadin'.
- Jonas Blue -Aku dan Deacon bangun agak terlambat dan harus berpacu dengan waktu karena tamasya hari ini butuh waktu yang panjang, dan kami tak ingin terlambat menaiki bis yang akan membawa kami ke reruntuhan suku Maya yang mengagumkan. Kali ini, kami berpisah dengan Carsson dan Shelby. Mereka memilih bersantai di sebuah villa yang mengadakan adult retreat.
Setelah meminta sarapan yang dikemas dalam wadah khusus, kami langsung berjalan cepat menuruni tangga dan menuju dermaga. Di area parkiran dengan tanah berpasir, terlihat beberapa bis sudah terparkir. Deacon berjalan ke depan bis untuk mengecek apa ada informasi mengenai bis yang akan membawa kami.
"Sebelah sana." Ujar Deacon, ia menarik tanganku melewati kerumunan, menuju bis paling ujung.
"Xunantunich, sebelah sini." Ujar seorang laki - laki bertubuh gempal, "Boleh aku cek nama dan nomor kabinmu?"
Kami menyebutkan nama dan nomor kabin kami, lalu lelaki itu mengizinkan kami naik. Lebih dari separuh tempat duduk sudah ditempati, kami mengambil kursi tengah sebelah kanan. Dan menghempaskan bokong kami disana.
Aku menyemprot tanganku dengan cairan desinfektan dan membuka wadah makanan berisi sarapan kami, "Semua kebutuhan kita sudah masuk bukan?"
"Seharusnya sudah. Selama kita membawa air minum dan spray anti nyamuk, harusnya aman saja."
"Okay." Aku mengulurkan wadah makanan pada Deacon. Berisi roti bakar dengan telur dan alpukat.
Tak lama terdengar suara mesin yang kasar, bis yang kami naiki pun perlahan berjalan meninggalkan dermaga. Diikuti sebuah suara melengking yang datang dari speaker, lelaki yang sebelumnya menyapa kami sebelum naik, kini berdiri di bagian depan bis.
"Selamat datang di Belize, namaku Gustavo. Aku akan menjadi guide-mu disini. Perjalanannya akan sangat panjang, tapi tenang saja karena kita akan disajikan pemandangan hutan tropis yang indah."
Aku dan Deacon menatap pemandangan sekeliling sambil menghabiskan sarapan kami.
Kami menghabiskan waktu hampir satu setengah jam menuju tempat yang kami tuju. Tidak terlalu membosankan karena Gustavo menghibur kami dengan berbagai fakta menarik mengenai Belize dan Suku Maya.
Kami berhenti di sebuah area yang tidak terlalu besar dan satu persatu peserta perjalanan mulai menuruni bis dan berbaris di sekitar Gustavo.
"Dari sini kita akan berjalan sekitar 15 menit, jika ada yang butuh istirahat langsung bilang saja padaku. Dan jika sudah sampai lebih dulu berkumpullah bersama agar tidak tertinggal dalam kelompok. Ayo kita mulai!" Ujar Gustavo semangat.
Karena sebelumnya kami tau hari ini akan banyak berjalan kaki, aku mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman. Deacon tampak siaga dengan kameranya, siap mengambil gambar menarik dari perjalanan kami, sesekali ia mengarahkan lensanya ke arahku dan mengambil fotoku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Daddy
Romance[+21] ✨steamy romance story✨ Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar. Tidak mau rugi, ia...