All I want is fall in deeper that I've ever been, why won't you let me?
- Lady Antebellum -Aku berjalan bersama keluarga Deacon menuju stasiun kereta bawah tanah, anak-anak begitu antusias ingin menunjukkan New York kepada nenek mereka hingga memilih naik kereta dibandingkan naik mobil Bibi mereka.
Deacon berdiri di sisiku, yang entah sengaja atau tidak, selama perjalanan dari Taman menuju Stasiun, lengannya terus menerus bertabrakan dengan lenganku, membuatku teringat kembali dengan bagaimana rasa jemarinya diantara jemariku.
"Baiklah, kami pamit." Ujar Martha yang langsung menatapku, "Jika kau merasa lelah kau tak perlu menemani kami pergi besok, tapi datanglah untuk makan siang. Aku ingin mengobrol banyak denganmu."
Aku tersenyum lebar dan mengangguk, "Tentu..."
"Mama yakin tidak mau aku antar?" Tanya Deacon.
"Kami memang sudah tua, tapi mama masih bisa mengendalikan anak-anak ini." Balas Cristian bersemangat.
"Sampai bertemu besok." Ujarku
Setelah melambaikan tangan, kami langsung menuju apartemenku.
"Tadi itu menegangkan sekali." Ujarku sambil meletakkan tangan di dada.
Deacon ikut tertawa sambil menggaruk kepalanya, "Beruntung ada Zoe dan Zola disana, jadi aku tidak diinterogasi oleh keluargaku."
Kami tertawa bersama, "Jika diinterogasi, kau akan menjawab apa?"
"Apa lagi? Aku bertemu wanita dan terbawa suasana. Aku kan tidak tau kau akan menolakku di akhir perjalanan." Deacon melirikku, "Itu sesungguhnya yang ada di kepalaku saat bersamamu di kapal."
Aku menggigit bibirku gugup, lalu menyelipkan jemariku diantara jemarinya, "Maaf ya." Deacon mengangguk dan tersenyum lebar, "Shift apa kau hari ini?"
"Sore, aku akan mengambil tas dan langsung berangkat ke Rumah Sakit."
Kami pun sampai di apartemenku.
"Oke, kau mau naik ke atas dulu?" Ujarku melirik Deacon, mencoba berbasa basi.
Deacon menggelengkan kepalanya, "Hari ini cukup sampai disini, aku sudah cukup senang."
Aku tersenyum, "Aku juga."
"Baiklah, besok kita bertemu di Museum?"
Aku mengangguk, "Yeah, bertemu disana saja."
"Okay, aku akan mengabarimu lagi besok."
Aku mengangguk.
"Kemarilah, aku mau memelukmu." Ujar Deacon dengan senyum lebar.
Aku tersenyum dan langsung mengangkat kedua tanganku ke atas bahunya, merengkuh tubuh besar nan hangat Deacon dan menghirup aroma parfumnya, atau shampoo-nya yang masih sama aromanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Daddy
Romance[+21] ✨steamy romance story✨ Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar. Tidak mau rugi, ia...