I just wanna lay here and fall into midnight, And fall right into you.
- Alesso -Aku terbangun oleh suara ramai dan langsung menatap ke arah Shelby yang tengah duduk dan mengobrol bersama Deacon.
"Davina? hey." Sapanya lembut. Aroma parfumnya yang beraroma seperti bunga dan buah ikut mendekat saat ia mendekatiku, "Apa yang kau rasakan sekarang?"
Aku hendak menjawab 'kosong'. tapi lalu tersadar bahwa aku bukan satu-satunya yang kehilangan bayi ini, tapi Deacon juga. Tak adil rasanya jika aku menjawab itu meski tubuhku yang terasa diacak-acak saat prosesi pengangkatan janin.
"Tidak terasa sakit lagi, itu artinya lebih baik aku rasa."
"Aku akan bertanya apa kau boleh pulang dan mengurus obatmu. Kalian mengobrol lah." Deacon bangkit dari sofa dan berjalan keluar ruangan, tak lupa menunjukkan senyum ramahnya pada Shelby.
"Ia tetap tampan meski terlihat berantakan." Ujarku saat Deacon keluar ruangan.
Shelby menarik kursi dan duduk disampingku, "Ia tengah memandangimu saat aku datang. Ia sungguh-sungguh tergila-gila padamu." Shelby mengelus tanganku sambil tersenyum.
"Deacon terlihat cukup terpukul semalam. Aku merasa sangat bersalah karena menutupi banyak hal darinya."
Shelby mengusap tanganku lembut, "Jangan menyalahkan dirimu sendiri, okay?"
Aku menjawab dengan anggukan.
"Setelah ini kau mau kemana? Kau tau kan selalu ada ruang untukmu dirumahku?"
Aku mengangguk lagi, "Tapi sepertinya aku akan bersama keluarga Deacon dulu. Salah satu kakaknya pernah mengalami keguguran jadi ia akan mengawasiku. Selain itu, ada dua anak kecil disana jadi aku tidak akan merasa kesepian."
"Oh syukurlah." Ujarnya cepat, "Lalu selanjutnya apa? Apa kau akan menuntut wanita itu?"
Wanita yang dimaksud tentu saja Gianna.
"Entahlah, aku rasa tidak. Meski aku ingin menyalahkannya atas apa yang terjadi padaku, tapi jauh di dalam diriku aku tau itu tak ada gunanya. Menuntutnya tak akan membuat anakku kembali." Aku menunjukkan senyunku pada Shelby, "Aku hanya akan menikmati hidupku dengan Deacon."
"Kau yakin? Yang dilakujannya cukup jahat kau tau."
"Aku tau." Jawabku pelan, "Mungkin ini tidak sepenuhnya salahnya. Mungkin ini hukuman bagiku karena mendapatkan anak dengan cara yang salah."
"Dave, jangan bicara begitu."
Aku terkekeh. "Aku benar bukan?" Aku mengulurkan tanganku dan meletakkannya di lengan Shelby, "Kau tenang saja, semuanya baik-baik saja sekarang. Aku sudah merasa lebih baik, Deacon ada disampingku. Semuanya berjalan seperti seharusnya."
"Seharusnya ya?" Goda Shelby diikuti senyum lebar.
Aku mengangguk, "Mungkin ini yang seharusnya terjadi setelah liburan itu. Aku tidak hamil dan memiliki hubungan yang normal dengan Deacon."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Daddy
Romance[+21] ✨steamy romance story✨ Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar. Tidak mau rugi, ia...