- 34 -

3K 228 33
                                    

Right before I close my eyes, The only thing that's on my mind, Been dreamin' that you feel it too, I wonder what it's like to be loved by you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Right before I close my eyes, The only thing that's on my mind, Been dreamin' that you feel it too, I wonder what it's like to be loved by you.
- Shawn Mendes -

"Hei, Davina. Mau makan siang bersama? Kami akan ke Suki Ichiro." Ujar Debby saat kami bertemu di tangga kantor, ia menyebutkan salah satu retoran jepang dekat kantor.

"Oh, ada yang harus aku lakukan dulu. Lain kali?"

Debby mengangguk, "Lain kali."

Aku melanjutkan perjalananku menuju mejaku dan mengambil kertas yang aku print di mesin printer.

Aku menatap berkas itu dan menyatukannya dengan stapler. Setelah selesai, aku meletakkannya di meja dan membuka laptopku, seketika terdengar nada pesan masuk yang baru muncul di aplikasi pesan di laptopku. Dengan cepat aku mengumpulkan lampiran pada email dan mengirimnya ke bagian Legal.

"Done... Done..." Bisikku pelan, lalu menatap jam tanganku yang menunjukkan pukul dua belas siang. "Oh, laper sekali. Makan apa ya hari ini nak?"

Sebelum aku membuk aplikasi pemesanan makanan, aku membuka kolom pesanku di ponsel untuk mengecek pesan yang baru saja masuk. Saat tengah menggulirkan kolom pesan, sesuatu menarik perhatianku, foto profil pesan Josh berubah, ia kini memasang foto selfie dengan seorang wanita.

"Ya ampun..." ujarku tanpa sadar.

Aku menatap foto profil Josh lekat - lekat dan akhirnya menyadari bahwa potongan rambut Josh berbeda, foto ini bukan diambil baru - baru ini.

Apa itu berarti ia sudah memiliki hubungan gelap sejak lama? Apa ia berusaha menyakitiku karena kejadian semalam?

Aku menghels nafas dan memilih mengabaikan sikap kekanak-kanakan Josh dan mengecek pesan dari Deacon.

Daddy Deacon.
Aku baru sampai rumah, aku akan tidur sebentar. Mataku terasa panas sekali. Jangan lupa minum 2 gelas air selama satu jam pukul empat nanti. Sampai bertemu.

Ujarnya singkat, padat dan jelas. Lalu mataku kembali menatap nama kontak Deacon yang kusimpan di ponselku dan tak dapat menahan senyumku sendiri. Sebelumnya aku menulis nama lengkap Deacon sebagai nama kontak, tapi setelah tadi malam terus menerus meledeknya dengan panggilan 'Daddy', akhirnya aku mengganti nama kontaknya. Selain itu aku suka rima pada nama kontak ini.

Aku mengetik balasan pesan untuknya dengan cepat.

Davina Magnusson.
Yes, Daddy.

Aku mengusap perutku dan langsung mengambil telefon di meja.

"Japanese food, okay? Mama lapar sekali."

Aku langsung menghubungi nomor telefon restauran langgananku dan memesan Miso Soup, Edamame dan chicken karaage. Sesaat setelah meletakkan gagang telfon kembali ke tempatnya, ponselku bergetar. Ada telefon masuk.

My Baby DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang