[+21]
✨steamy romance story✨
Davina berharap segera memiliki anak di umur yang terus bertambah. Alih - alih mendapatkan anak, ia malah mendapati kekasihnya selingkuh. Padahal ia sudah merencanakan liburan romantis di kapal pesiar.
Tidak mau rugi, ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Así es la vida, sí. Yeah, that's just life, baby. Yeah, love came around and it knocked me down, but I'm back on my feet. - Camilla Cabello -
"Jadi, Davina..." ujar Deacon setelah menelan vodkanya, "Apa ceritamu?"
"Aku berkencan dengan laki - laki ini selama lebih dari dua tahun. Lalu, hari ini... Baru saja, aku melihatnya sedang berselingkuh dengan rekan kerjanya." Aku menyesap wineku, "Kau?"
"Aku menjalani hubungan jarak jauh selama 2 tahun. Saat aku kembali, wanita yang kuanggap sebagai pacar itu ternyata memilih bertunangan dengan pria lain."
Aku meringis pedih.
"Aku rasa, aku yang paling terpuruk disini."
"Mau bertaruh?" tanyaku yakin, karena sudah pasti cerita putusku yang paling mengerikan disini.
"Ronde kedua, es krim."
Aku mengulurkan tanganku padanya, "Hanya jika es krimnya dairy-free."
Deacon menerima jabatan tanganku, "Tentu." kami lalu melepaskan jabatan tangan.
Damn, his hand is huge.
"Aku melihat kekasihku, oh tunggu... Mantan kekasihku sedang berhubungan seks dengan selingkuhannya."
"Oh, crap." Ujar Deacon setengah meringis setengah tertawa, "Maaf, tidak bermaksud menertawakan. Tapi, gila... Itu menyakitkan sekali."
"Aku baru kembali dari perjalanan bisnis, mengganti pakaianku di toilet bandara dengan lingerie untuk mengejutkannya."
Deacon berusaha menahan tawanya, "Dan ternyata malah kau yang terkejut."
"Yep." Ujarku, "Aku bahkan tidak tau sejak kapan ia selingkuh."
"Mungkin mereka awalnya hanya berteman."
"Yeah, teman santai. Bermula dari 'Hey, ayo kita makan siang bersama.' dan berakhir dengan 'Hey, ayo bercinta di meja kerjaku saat kantor sepi.'."
"Tunggu, mereka berhubungan seks di kantor?" Tanya Deacon kaget.
Aku menggerakkan alisku, "Yeah, dan aku memergoki mereka. Siaran langsung, full HD. Dilengkapi dengan desahan dan sperma yang tumpah ke lantai."
Deacon tertawa lagi dan aku ikut tertawa bersamanya.
Sesungguhnya, ceritaku tidak seluruhnya mengenaskan ya kan. Tertawa bersama orang baru ini cukup menyadarkanku bahwa kisahku sedikit konyol sebenarnya.
"Astaga Davina aku akan mentraktirmu banyak es krim. Itu sungguh kejam." Deacon meneguk habis vodkanya dan mengulurkan gelasnya padaku, aku menyambutnya dengan mengisi gelasnya dengan wine.
"Ahh sudahlah, aku tak ingin membahasnya lagi. Bagaimana denganmu Deacon?"
"Kami memulai hubungan kami sebelum aku berangkat ke Afghanistan sebagai dokter bedah lapangan."
