- 29 -

3.1K 214 38
                                    

All that's been said and done

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

All that's been said and done. I don't even feel like I'm back at one. Nobody gets me like you do. I'm not the same, not after you.
- Gryffin -

"Halo, Mr. Samuels. Yeah... Aku sudah mengirimkan detil mengenai rumah yang akan kita lihat pada istrimu kemarin."

Aku berjalan kembali dari pantry dengan segelas teh chamomile hangat.

"Okay, jam 3 sore kita bertemu lagi. Tentu. Sampai jumpa..."

Aku meletakkan gelasku di meja dan menutupnya dengan penutup gelas, lalu beralih ke layar laptopku.

Ada pesan masuk dari Debby, kami tengah bertukar pesan. Awalnya membahas pekerjaan, lalu mulai bercerita soal keadaan anaknya. Ia masih belum bisa masuk kerja, tapi sudah mulai bisa memegang pekerjaannya sendiri karena kondisi anaknya sudah lebih baik. Syukurlah hanya luka ringan dan tidak sampai gegar otak atau cedera tulang.

Aku lalu menyeruput teh chamomile-ku, akhir - akhir ini rasa mual yang datang mulai berkurang. Tidak separah sebelumnya yang sampai harus mengeluarkan kembali makanan yang sudah masuk ke perutku, tapi kini sakit kepalaku yang mulai mengganggu.

Hari ini aku akan bertemu Mr. Samuels di Old Mill Basin, melihat rumah dari tahun 1920an. Ia dan istrinya tampak semangat karena sangat penasaran dengan bangunannya. Masalahnya jarak ke Old Mill Basin dari kantorku cukup jauh. Kurang lebih satu setengah jam dengan subway, tapi hanya setengah jam dengan uber.

Oh, aku harus membeli mobil. Terutama jika anak ini lahir nanti. Aku sudah cukup lama menunda untuk membeli mobil, dan aku pikir sekarang adalah waktu yang tepat. Bukan tanpa alasan aku menunda membeli mobil, selain karena harga mobil yang taksir sangat mahal, selain itu aku menikmati perjalanan di New York dengan subway atau bis.

Tak lama ponselku bergetar, aku dengan cepat mengangkatnya.

"Halo, Halle... Yeah, aku kesana sore ini untuk menemui calon pembeli... Kau disini? Di bawah? Tunggu aku akan turun." aku dengan cepat bangkit dan berjalan cepat di atas Nine West Astoria-ku menuruni tangga.

Shelby akan mengomel jika tau aku setengah berlari di atas sepatu setinggi tiga setengah inchi ini. Tapi ini bukan stiletto dan ini satu - satunya sepatu yang cocok dengan bodycon dress selutut yang aku kenakan hari ini.

Wanita yang aku kenal bernama Halle tengah berdiri menatap salah satu lukisan di ruang tamu lantai dasar gedung kami. Aku melangkah cepat dan ia mendengar kedatanganku dari suara hak sepatuku.

"Halle, mengapa repot - repot kesini. Aku bisa mendatangimu saja sebelum ke Old Mill."

Wanita paruh baya itu mengibaskan tangannya, "Anakku mengajakku makan siang bersama. Jadi sekalian saja aku mampir dan memberikan ini."

Aku menerima kunci itu, "Oh, kau yang terbaik."

"Baiklah, aku akan langsung pergi."

"Hati - Hati." Ujarku cepat.

My Baby DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang