CHAPTER 16

669 61 1
                                    

Alesha mengeluarkan satu persatu hadiah yang berada di dalam kotak besar pemberian Agastya. Terdapat beberapa barang di dalamnya, antara lain sebuah bantal berbentuk donat, dua piyama bergambar donat, jepit rambut berbentuk donat, sneakers, lima buah novel dan lima kotak cokelat kesukaan Alesha.

Dan satu lagi barang yang ada di dalam kotak, sebuah surat. Alesha yang melihat ada sebuah surat di dalam kotak dengan segera ia ambil. Ia membuka surat itu dan langsung membacanya.

Selamat ulang tahun, sayang. Panjang umur dan sehat selalu, ya. Dan semoga diumur kamu yang sekarang semua cita-cita dan keinginan kamu dapat terwujud. Oh iya, jangan lupa tambah sayang sama aku. Aku itu aslinya sayang pake banget sama kamu, tapi aku gengsi buat nunjukinnya. Udah gitu aja, sekali lagi selamat ulang tahun sayang. Love u, muach.

Dari pacar kesayanganmu,
Agastya

Alesha merasa geli setelah membaca surat dari Agastya. Ia tidak yakin jika Agastya yang menulis untuknya. Mungkin akan ia tanyakan nanti.

Alesha kemudian meletakan semua barang pemberian Agastya termasuk boneka dan buket bunga ke meja yang berada di kamarnya. Ia hanya membawa dua kotak berisi donat dan kue ulang tahun keluar kamar untuk ia makan bersama keluarganya, karna jika ia makan sendiri pasti tidak akan habis.

Sesampainya di bawah, Alesha langsung menuju ruang keluarga. Papa dan Bundanya serta adik laki-lakinya pasti berada di sana.

Dan ternyata benar, mereka tengah bersantai di ruang keluarga kecuali Arsha. Alesha pun langsung menghampiri mereka.

"Bun, Pa, Alesha punya donat dan kue. Papa dan Bunda mau?" Alesha menawari kedua orang tuanya tapi ditanggapi deheman oleh mereka.

Alesha merasa bingung dengan respon kedua orang tuanya. Terlebih lagi dengan Bundanya, Bundanya itu tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.

Selanjutnya Alesha meletakan kedua kotak berisi donat dan kue ulang tahun ke meja yang berada di sana. Ia juga membuka kedua kotak yang dibawanya. Dan saat akan membuka kotak yang berisi kue ulang tahun, Alesha terkejut melihat bentuk kue ulang tahun yang diberikan Agastya. Kue ulang tahun itu berbentuk donat dan ada tulisan 'selamat ulang tahun' di atasnya.

Setelah selesai dengan keterkejutannya, Alesha berjalan ke arah dapur untuk mengambil pisau dan piring kecil. Ia akan memotong kue bersama Papa dan Bundanya.

Bunda sama Papa kenapa, ya? Sikap mereka hari ini aneh. Mereka juga seakan lupa kalau hari ini ulang tahun aku. Biasanya itu Bunda yang paling heboh saat aku ulang tahun, batin Alesha.

Alesha kembali lagi ke ruang keluarga dengan membawa tiga buah piring kecil dan pisau untuk memotong kue. Kemudian ia bertanya kepada kedua orang tuanya karena tidak melihat Arsha di sana, "Bun, Pa, Arsha mana, ya? Biasanya dia ikut kumpul di sini."

"Tidak tau," balas Papanya dengan singkat.

"Oh, ya udah. Biar nanti Alesha potongin kue ini dan simpan buat dia."

Alesha kemudian memotong kue ulang tahunnya menjadi beberapa bagian kecil. Ia memberikan satu potong kepada Bundanya dan satu potong lagi kepada Papanya.

"Bun, ini kuenya."

"Bunda lagi diet, jadi Bunda nggak bisa makan makanan manis," balas Rania yang membuat Alesha sedikit kecewa.

"Ya udah, Bun. Nah, ini buat Papa." Alesha memberikan piring berisikan potongan kue untuk Raiden, tetapi juga ditolak olehnya.

"Saya lagi mengurangi makan makanan manis," balas Raiden.

Setelahnya, Raiden dan Rania pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Alesha melihat kepergian kedua orang tuanya dengan perasan kecewa. Ada apa sampai orang tuanya menolak pemberiannya dan bersikap seperti tadi.

ALEAGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang