"Rumah, ini adalah saksi perjuangan hidup Paman Rana dan Bibi Arni."
Alesha memandang rumah di hadapannya. Rumah sederhana yang halamannya kurang terawat. Banyak tumbuhan liar yang tumbuh di sana.
"Opa dan Oma kamu pernah menjalani hidup di rumah ini sebelum kesuksesan menghampiri Opa kamu. Susah dan senang mereka lalui di rumah ini. Dan di rumah ini juga, Om dan Mama kamu dibesarkan," jelas Reno.
"Kamu pasti tidak tau jika sebelum bergelimang harta seperti seperti sekarang, Opa kamu dulu pernah berjuang untuk terus bertahan hidup. Opa kamu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Dan Oma kamu dulu juga membantu perekonomian keluarga dengan berjualan bunga di samping rumah ini. Bibi Arni dulu berjualan sekaligus menyambi merawat Mama kamu yang waktu itu masih bayi," imbuh Reno.
Alesha masih diam saat Reno selesai menjelaskan. Dirinya tidak pernah tau dengan keberadaan rumah ini sebagai saksi perjuangan hidup Ranajaya. Yang ia tau adalah dirinya selama ini hidup serba kecukupan dengan harta Ranajaya tanpa mengetahui perjuangan Ranajaya dulu.
"Alesha nggak tau semua itu, Om."
"Sekarang kamu harus merawat rumah ini, itu keinginan Opa kamu sebelum meninggal. Dan Opa kamu juga berpesan agar kamu bisa menempati rumah ini jika butuh tempat sendiri."
Flasback
"Paman rasa sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, Reno. Penyakit Paman ini begitu menyiksa."
Reno mengamati kondisi pria paruh baya di hadapannya. Kondisinya sangat memprihatinkan, tubuhnya terlihat kurus kering. Alat bantu pernapasan juga terpasang di hidung pria paruh baya itu.
"Paman jangan bicara seperti itu, Paman pasti bisa sembuh. Bagaimana dengan Alesha jika Paman pergi?" tanya Reno.
"Itu yang menjadi permasalahannya, Reno. Paman tidak tega jika harus meninggalkan Alesha untuk selama-lamanya. Tapi Paman sudah tidak kuat lagi melawan penyakit Paman ini," balas Ranajaya.
"Tolong berikan ini kepada Alesha setelah Paman pergi. Dan Paman juga ingin meminta tolong kepada kamu untuk mengajak Alesha ke rumah Paman dulu. Ceritakan semuanya kepada Alesha. Selepas kamu ceritakan semua, berikan satu surat ini kepada dia." Ranajaya memberikan dua buah amplop berisi surat kepada Reno secara bergantian.
"Baik, Paman."
Flasback end
"Rumah ini lah sepuluh persen dari harta kekayaan yang Opa kamu berikan. Sebenarnya rumah ini tidak sampai satu persen dari harta kekayaan Opa kamu. Tapi Opa kamu ingin menuliskan sepuluh persen di surat wasiatnya. Opa kamu melakukan itu untuk melihat anak dan cucunya serakah atau tidak karena kamu memiliki bagian yang lebih besar," terang Reno.
"Jadi sebenarnya Opa membagi rata seluruh harta kekayaannya? Tapi Alesha memiliki bagian lebih banyak karena Opa memberikan rumah ini?" tanya Alesha kepada Reno.
"Ya, Opa kamu membagi rata harta kekayaannya. Para cucu Paman Ranajaya mendapatkan bagian masing-masing dua puluh persen. Tapi kamu mendapatkan lebih dengan diberikan rumah ini. Sepuluh persen lagi harta kekayaan Opa kamu juga diberikan kepada yayasan panti asuhan. Jadi total yang Paman Ranajaya sumbangkan ke yayasan panti asuhan sebesar dua puluh persen," jawab Reno.
Alesha terdiam setelah mendengar penjelasan Reno. Ternyata Opanya melakukan itu semua untuk mengetahui keserakahan anak dan cucunya.
࿏
࿏
࿏
Untuk cucuku, Alesha.Ale, kamu pasti sudah tau keberadaan rumah Opa dulu kan? Alasan Opa memberikan rumah itu kepada kamu adalah agar kamu memiliki tempat untuk menenangkan diri setelah Opa pergi. Rawat rumah kecil itu ya, Ale. Walau itu rumah kecil dan tidak mewah, banyak kenangan di sana. Maaf jika rumah itu kurang terawat, semenjak Opa sakit tidak ada yang merawatnya lagi.
Mungkin jika nanti kamu sudah memiliki pasangan hidup, kamu bisa menempati rumah Opa sesekali. Jangan biarkan rumah itu terbengkalai lagi ya, Ale. Hanya itu pesan Opa agar kamu bisa merawat rumah yang menjadi saksi perjuangan hidup Opa.
Opa juga ingin berpesan kepada kamu untuk mencari pasangan hidup yang baik. Cari pasangan yang mencintai dan menyayangi kamu dengan tulus. Dan cari pasangan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap keluarga serta dapat membimbing kamu ke arah yang baik.
Jangan sampai kamu memiliki pasangan seperti Ayah kandung kamu yang tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak. Mungkin satu kenyataan akan kamu ketahui nanti, tidak mungkin kenyataan itu akan terus ditutupi.
Mungkin itu saja Ale. Jaga diri kamu baik-baik. Opa sangat sayang kamu, Ale.
Ranajaya
Ayah kandung yang tidak bertanggung jawab terhadap anak dan kenyataan yang harus diketahui? Apa maksud dari Opanya itu. Alesha berpikir keras setelah membaca surat dari Ranajaya.
Apa maksud Opa? Lalu kenyataan apalagi yang harus aku ketahui nanti, batin Alesha.
Alesha menyimpan surat dari Kakeknya di nakas samping ranjangnya. Ia masih berpikir tentang maksud dari Kakeknya.
"Mikirin ini sama aja nambahin beban hidup," monolog Alesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGAS [END]
Teen FictionBagaimana bisa cewek posesif akut dan cowok gengsi tinggi menjalin hubungan? Ini tentang Alesha dan Agastya, dua orang remaja yang menjadi sepasang kekasih. Berawal dari Agastya yang iseng mengajak Alesha berpacaran, sampai akhirnya hubungan mereka...