⚠PERINGATAN⚠
CHAPTER INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN!"Mama, nanti kalau turun ke bawah hati-hati, ya. Alesha mau mengepel lantai bawah," kata Alesha kepada Mamanya.
Tidak mendapat jawaban dari Mamanya, membuat Alesha mengetuk kembali pintu kamar Mamanya dan mengulang perkataannya. "Ma, Mama di dalam kan? Alesha mau mengepel lantai bawah. Mama kalau ke lantai bawah hati-hati, soalnya licin."
"Mama nggak tuli, Alesha. Mama denger perkataan kamu, nggak usah diulang lagi perkataan kamu!" sahut Liza dari dalam kamar.
"Iya, Ma," balas Alesha dengan pelan. Alesha kemudian pergi dari depan kamar Mamanya. Ia bersiap untuk mengepel lantai bawah yang sudah sangat kotor.
Alesha yang sudah mempersiapkan peralatan untuk mengepel pun mulai mengerjakan kegiatannya mengepel. Alesha memulai dari menyelupkan kain pel ke dalam ember berisi air sabun dan setelahnya mengepel semua bagian lantai bawah rumahnya.
Selesai mengepel semua bagian lantai bawah rumahnya, Alesha berniat membuang air bekas pel yang berada di dalam ember. Ia akan mengganti lagi air bekas itu dengan air yang baru. Baru saja berjalan beberapa langkah, Alesha harus berhenti karena suara teriakan Mamanya. Alesha meletakan begitu saja peralatan untuk mengepel dan menghampiri Mamanya.
Alesha seketika panik saat melihat Mamanya terduduk di lantai dekat tangga rumahnya sambil memegangi perutnya. Mamanya itu pasti terjatuh akibat lantai yang licin. Dan dengan segera Alesha menghampiri Mamanya itu.
"Mama!"
"Perut Mama sakit, Alesha," rintih Liza sambil memegangi perutnya.
"Ma, sekarang kita ke rumah sakit, ya."
Dengan hati-hati Alesha membantu Liza berdiri. Ia akan membawa Mamanya itu ke rumah sakit menggunakan mobilnya. Alesha juga berharap tidak terjadi apa-apa kepada Mama dan calon adiknya itu.
࿏
࿏
࿏
"Apa yang terjadi dengan Mama kamu, Alesha?!"Aditya datang dengan setelan jas kantor yang masih melekat di tubuhnya dan langsung menghampiri Alesha. Aditya yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya di kantor mendapatkan telepon dari Alesha bahwa Liza masuk rumah sakit. Dan dengan segera Aditya menuju rumah sakit tempat Liza berada.
"Mama jatuh, Yah," jawab Alesha.
"Bagaimana itu bisa terjadi?"
"Tadi—" Alesha yang akan menjelaskan tidak sempat karena pintu ruangan tempat Liza ditangani terbuka.
Seorang dokter keluar dari sana dan menghampiri Aditya dan Alesha. Dokter itu kemudian berkata, "dengan keluarga pasien?"
"Iya, dok. Saya suaminya," balas Aditya.
"Mungkin kabar yang akan saya sampaikan kurang mengenakan, mohon Bapak untuk tabah mendengarnya. Jadi begini Pak, akibat benturan keras yang dialami pasien, membuat janin di dalam kandungan pasien tidak dapat diselamatkan," terang dokter itu yang membuat Aditya dan Alesha terkejut.
"Apa maksud dokter? Ini pasti tidak benar kan, dok?" Aditya masih menyangkal fakta yang terjadi.
"Mohon maaf, Pak. Tapi kenyataannya seperti itu. Bapak yang tabah menerima semua ini," balas dokter perempuan itu yang membuat Aditya serta Alesha terpukul.
"Saya permisi dulu karena harus mempersiapkan tindakan selanjutnya," pamit dokter itu.
࿏
࿏
࿏
Suara sebuah tamparan terdengar sangat nyaring di koridor rumah sakit yang sepi. Aditya, ia lah orang yang melayangkan tamparan itu ke pipi milik Alesha."Gara-gara kamu, saya harus kehilangan calon anak saya!" teriak Aditya marah.
Alesha terdiam sembari memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan yang dilayangkan Aditya. Ia yang baru selesai menjelaskan semuanya langsung diberi tamparan oleh Ayah tirinya itu.
Alesha kemudian mendongak untuk melihat wajah Aditya. Kemarahan terlihat jelas di wajah Ayahnya itu. Dengan pelan Alesha berkata kepada Aditya, "ini bukan sepenuhnya salah Alesha, Yah. Kejadian yang terjadi kepada Mama itu tidak terduga."
"Kamu masih saja menyangkal kalau itu bukan salah kamu! Jelas-jelas itu salah kamu!"
Aditya memojokan Alesha ke dinding rumah sakit. Ia mencekik leher Alesha dengan kuat. Hal itu membuat Alesha memberontak. Tapi sayang, cekikan pada leher Alesha justru semakin kuat.
"Saya menyesal membiarkan kamu hidup sampai sekarang. Seharusnya saya membunuh kamu sejak dulu! Anak tidak berguna seperti kamu seharusnya mati saja!" Kemarahan Aditya tidak dapat dikendalikan. Hal itu yang membuat Aditya bersikap kejam seperti sekarang.
"A-Ayah, Le-lepaskan." Alesha berusaha melepaskan tangan Aditya dari lehernya. Ia terlihat kesulitan dalam bernapas karena tangan Ayahnya yang mencekik lehernya semakin kuat.
Dari kejauhan Raiden melihat kejadian yang terjadi pada Alesha. Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat putrinya dianiaya oleh Ayah tirinya. Tentunya ia tidak terima akan hal itu. Dan dengan segera ia berlari menghampiri Alesha dan Aditya.
"BRENGSEK, LEPASIN ANAK GUE!" Raiden berteriak marah kepada Aditya.
Raiden mencoba melepaskan cekikan Aditya pada leher Alesha. Kemarahan juga terlihat di wajah Raiden. Siapa yang tidak marah jika melihat anaknya dianiaya orang lain.
Cekikan pada leher Alesha berhasil terlepas. Terlihat wajah Alesha yang memerah akibat kurangnya pasokan udara. Tubuh Alesha langsung terjatuh ke lantai begitu saja setelah cekikan pada lehernya terlepas. Alesha tidak sadarkan diri akibat kurangnya oksigen yang masuk ke tubuhnya.
Melihat Alesha yang tidak sadarkan diri membuat Raiden khawatir. Dengan segera ia mengangkat tubuh putrinya itu dan mencari dokter untuk menanganinya. Raiden harus mengurungkan niatnya menghajar Aditya karena sekarang Alesha harus segera mendapat penanganan dari dokter.
࿏
࿏
࿏
Raiden melepas jas yang melekat di tubuhnya. Ia meletakannya begitu saja di sofa yang berada di ruang rawat Alesha. Ia menghampiri putrinya yang masih saja belum sadarkan diri setelah mendapatkan penanganan dokter."Mas, apa yang terjadi kepada Alesha?" Rania masuk ke ruang rawat dengan wajah khawatir.
"Nanti aku jelaskan, sekarang tolong jaga Alesha. Aku harus pergi menyelesaikan sesuatu."
Raiden berjalan keluar ruangan setelah Rania datang untuk menjaga Alesha. Ia harus pergi untuk menyelesaikan masalah dengan Aditya. Mungkin lebih tepatnya akan memberi pelajaran kepada Aditya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGAS [END]
Teen FictionBagaimana bisa cewek posesif akut dan cowok gengsi tinggi menjalin hubungan? Ini tentang Alesha dan Agastya, dua orang remaja yang menjadi sepasang kekasih. Berawal dari Agastya yang iseng mengajak Alesha berpacaran, sampai akhirnya hubungan mereka...