Chapter 1 - Mahkota Yang Hilang

262K 7.1K 54
                                    

Selamat datang!
Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Panggil saja author 'Bae' atau 'Beb' yaaa, jangan lupa follow akun bae, vote dan komentarnya, terimakasih!
.
.
.
.
.
***

Chayyara Bilqis, gadis yang hampir berusia tujuh belas tahun itu tengah memasak di apartemen kakak sepupunya, Feranda Agustia. Usia mereka berbeda sekitar tujuh tahun, Feranda lebih tua usianya dibandingkan Chayyara.

Saat Chayyara tengah sibuk memasak, gadis itu tidak sengaja mendengar Feranda berteriak marah, lantas Feranda menghampiri Chayyara dengan wajah kesal.

"Apa tidak bisa sabar sedikit? Aku kan tidak siap menikah muda!" ujar Feranda mengomel entah pada siapa.

"Kenapa Kak?" tanya Chayyara.

"Armor selalu membahas tentang pernikahan, Kay! Aku muak jika dia terus memaksaku untuk menikah dengannya. Aku tahu dia tampan, dia juga kaya, keluarganya juga baik padaku. Tapi usiaku masih dua puluh empat tahun, Kay! Astaga! Aku masih terlalu muda untuk mengurus rumah tangga dan menggendong bayi! Aku masih ingin menikmati masa muda, aku juga masih ingin sibuk dengan karirku!" ujar Feranda dengan nada berapi-api.

Chayyara menuangkan masakannya ke piring lalu menyajikannya di meja makan. Feranda yang mencium bau masakan adik sepupunya itu pun langsung terdiam. Chayyara tersenyum lantas menyendokkan nasi untuk Feranda. "Lebih baik Kakak makan dulu," ujar Chayyara. "Kay membuatkan cumi asam manis pedas kesukaan Kakak."

Feranda mengangguk dengan mata yang berbinar, "Kamu benar juga, aku sudah sangat lapar dan hampir lupa makan karena terlalu banyak pikiran." Feranda menarik kursi makannya, "Oh iyah, terima kasih Kay sudah memasak menu makanan kesukaanku!" ujar Feranda, kembali berdiri untuk mencubit pipi tembam Chayyara.

Chayyara tersenyum manis, gadis kecil itu mengangguk lantas menyendokkan nasi untuk dirinya sendiri, dan ikut makan bersama kakaknya.

"By the way, kamu tidak ada kelas online?" tanya Feranda di sela-sela aktivitas makan mereka.

Chayyara menggeleng, "Untuk hari ini guru hanya memberikan tugas saja Kak."

Feranda mengangguk.

"Sekarang aku ada pemotretan. Apa kamu mau ikut?"

Chayyara menggeleng.

Feranda mengerucutkan bibirnya, "Kamu benar-benar tidak akan mengikuti karirku sebagai model, Kay?"

Chayyara tersenyum lembut lalu menggeleng pelan, "Kay tidak sepercaya diri Kakak, lagi pula Kay hanya suka memasak dan membaca novel dibandingkan berpose dengan berbagai macam gaya seperti Kakak."

Feranda menghembuskan nafas kasar, lalu menganggukkan kepala. Terlihat dari raut wajahnya yang menunjukan kekecewaan, "Baiklah... tapi kamu harus ingat bahwa tawaranku akan berlaku sampai kapan pun. Aku tidak akan menyerah menawarkanmu untuk menjadi seorang model, karena menurutku, kamu sangat cocok, wajahmu cantik namun lebih terkesan manis, badanmu juga bagus meski banyak makan. So, coba untuk selalu mempertimbangkan tawaran kakakmu ini, okey?"

Chayyara hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, meski sudah kesekian kali kakaknya itu selalu memaksanya untuk mengikuti dunia permodelan, tapi tetap saja, Chayyara tidak memiliki minat sama sekali.

"Oh tidak! Aku bisa terlambat!" Feranda berujar setelah melihat jam tangannya. "Aku harus berangkat sekarang, Kay! Jangan lupa bersihkan apartemenku ya! Dan sepertinya aku akan pulang malam karena aku harus menghadiri pesta bersama teman-temanku, bye-bye Kay, aku menyayangimu!"

Feranda bergerak cepat memakai sepatu hak tingginya lalu berlari kecil menuju pintu, meninggalkan Chayyara sendiri yang baru saja menghabiskan makanannya.

ChayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang