(3) S-A-H

8.8K 360 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 



~#~

Hari yang direncanakan tempo lalu tiba. Acara berjalan sesuai rencana. Semua disiapkan secara apik dengan orang-orang yang sudah dipercaya oleh Velera.

Malam ini, resepsi pernikahan Khaleev dan Ryn sedang berlangsung disebuah taman yang begitu luas. Nuansa outdoor adalah permintaan Ryn sendiri. 

Padahal bukan siapa-siapa dan tak pernah kenal sebelumnya. Bisa-bisanya hari ini mereka resmi menikah. Bahkan hal yang begitu tabu mengetahui tentang Khaleev. Namun mau bagaimana lagi.

Seperti usia saja contohnya. Ryn tak pernah tahu berapa usia laki-laki itu. Hanya sekedar tahu nama saja kemarin. Cukup mengejutkan ternyata lelaki pemilik aura dingin itu sudah menginjak usia 28 tahun. Nyaris terpaut 7 tahun dengan dirinya.

Awalnya Ryn kira umur Khaleev sekitar 25 tahun karena melihat tampangnya yang masih tampak begitu muda nyaris bak anak kuliahan. Namun ternyata perkiraannya melesat.

Ah, jangan lupakan juga tentang pekerjaan. Cukup dibuat serangan jantung saat tahu kalau laki-laki yang resmi menyandang status sebagai suaminya itu adalah seorang CEO.

Hanya sekedar CEO. Belum sempat mencari tahu lebih CEO diperusahan apa dan dimana. Terlalu sibuk mengurus pernikahan yang tak pernah terbayangkan ini hingga tak menyisakan waktu untuk sekedar menyari tahu sedikit lebih banyak latar belakang seorang Khaleev yang katanya CEO tersebut. Memang urusan garis besar Velera yang mengurus. Namun perkara gaun dan hal inti lainnya juga Ryn dan Khaleev ikut andil.

Tapi info tersebut cukup bisa dipercaya karena apa? Karena dari tamu yang datangnya silih berganti saja sudah dapat membuktikan kalau lelaki itu benar berprofesi sebagai CEO muda yang sialnya tampan pula.

Mengapa Ryn berani menyimpulkan secara gambalang? Karena dari tatapan sekilas saja bisa diperhatikan kalau tamu-tamu yang hadir bukan dari kalangan bawah.

Menikah dengan seorang CEO ternyata memiliki dampak tersendiri. Berdiri dipelaminan nyaris tiga jam tanpa duduk disertai senyuman merekah cukup menyiksa diri. Heels yang dikenakan juga tak main-main hingga rasanya betis Ryn sendiri seakan keram.

"Huffttt" Helaan nafas panjanga penuh kelegaan terdengar dari bibir mungil Ryn saat waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Tamu yang ingin mengucapkan selamat usai hingga mereka bisa menikmati sofa yang telah didekor sedemikian rupa.

Khaleev yang duduk dengan gagahnya dengan tampang datar melirik. "Kenapa?" Satu pertanyaan penuh makna untuk Ryn yang sedikit merunduk dan memukul-mukul ringan betisnya. Hal tersebut cukup mengganggu penglihatan siapa saja yang melihatnya. Tak etis sekali.

Ryn menoleh. Kembali menegakkan tubuhnya. Wajah ayu nya yang sejak tadi menampilkan kecerian berubah sayu. "Pegel" Cicitnya sedikit ragu untuk menjawab.

Khaleev sejenak kembali terpukau setelah tadi sempat begitu terpesona melihat Ryn malam ini. Gadis itu dirias  begitu anggunnya dengan balutan gaun berwarna biru sebatas lulut. Bagian lehernya terbuka hingga menampilkan leher jenjang mulus milik gadis malang yang sialnya terjerumus dalam kemewahan tersebut.

Rambut Ryn ditata sedemikian rupa semakin menunjang kecantikannya malam ini. Riasan yang tidak terlalu menor membuat wajah gadis itu sedikit berbeda.

Gaun yang dikenakan tak terlalu heboh namun cukup menarik dan begitu elegan ketika Ryn mengenakannya.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang