(46) HIDUP ATAU MATI?

3.6K 140 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 


~#~


 

"Vion sekarat. Pikah kepolisian baru saja menghubungi  dan memberi kabar kalau Vion melakukan percobaan bunuh diri dan kehilangan banyak darah. Sekarang lagi ditangani dirumah sakit" Seth meletakkan 1 kaleng minuman soda yang sudah dibuka ke meja Khaleev. Memang setelah kejadian Khaleev hampir membunuh lelaki keparat itu. Seth memutuskan untuk menyerahkan Vion ke pihak berwajib atas bukti beberapa kasus.

Khaleev yang tengah membaca dokumen ditangannya hanya menoleh sekilas. "Aku tak peduli" Serunya acuh..

Seth yang sudah duduk disofa menghela nafas setelah meneguk 2 kali minuman soda ditangannya. Kepalanya menoleh ke samping menikmati hamparan kota dari dinding kaca yang menjadi pembatas rungan.

"Setidaknya, kau kasih tahu Ryn" Seth menoleh pada meja kerja Khaleev. Ternyata lelaki itu tengah melirik dirinya. "Maksudku gini. Vion dan Ryn itu sedarah. Sebenci, semarah atau setrauma apapun Ryn pada Vion. Pasti setitik rasa sayang antar Adik pada Kakak itu masih ada. Mungkin saja nih, Ryn mau melihat Vion dirumah sakit. Kita tidak pernah tahu. Maaf-maaf saja nih ya, mana tahu kalau umur Vion tidak panjang. Setidaknya Ryn sudah tahu atau pun sudah sempat melihat Kakaknya" Imbuh pemuda itu panjang lebar.

Khaleev diam. Dirinya sedikit memikirkan apa yang dikatakan Seth. Tapi ada setitik hatinya tak ingin mengizinkan Ryn untuk bertemu lagi dengan Vion. Ia cukup tahu bagaimana bejatnya Vion mengingat lelaki itu rela menukarkan hutangnya dengan sang Adik. Itu sudah cukup membuktikan kalau si keparat itu bukan orang yang baik.

Melihat keterdiaman Khaleev, Seth kembali menghela nafas. Pandangannya kembali dibuang ke arah dinding kaca disebelah. "Setengah jam lagi meeting berlangsung. Aku keluar sebentar, nanti ku tunggu dari sana" Serunya bangkit berlalu meninggalkan ruangan milik Khaleev.

Sepeninggalan Seth, Khaleev meletakkan dokumen yang tadi dibacanya. Tangannya saling terkatup dengan siku ditumpukan pada meja. Tubuhnya dicondongkan dan meletakkan dagu pada ibu jari yang saling merapat. Fikirannya melayang memikirkan antara Ryn dan Vion. Sekarang dirinya menjadi bimbang.




~#~




"Kamu kenapa, ada masalah? Ayo cerita sama aku" Ryn membantu membuka jas yang Khaleev gunakan. Jam sudah menunjuk pukul 12 malam dini hari. Khaleev lembur karena ada sedikit masalah dikantor. Ryn bertanya karena melihat wajah sang suami begitu sendu saat masuk ke kamar tadi.

Grepp

Ryn diam saat Khaleev langsung menerjang dirinya dengan pelukan. Pelukan itu begitu erat sampai Ia sedikit susah bernafas. Tas dan jas milik Khaleev yang dipegangnya digenggang erat karena takut terjatuh saat tadi lelaki itu menariknya tanpa aba-aba.

Ada sekitar 5 menit Khaleev melepaskan pelukannya. Mata sendunya menyorot dalam manik sang istri. "Aku mau mandi dulu. Nanti selesai mandi ada yang mau aku bicarakan" Ryn memejamkan matanya sejenak saat Khaleev meninggalkan satu kecupan didahinya sebelum lelaki itu berlalu menuju kamar mandi.

Ryn berbalik menatap punggung sang suami hingga hilang dibalik pintu kamar mandi. Dirinya merasa ada yang mengganjal dalam hati Khaleev hingga lelaki itu bersikap aneh. Tak ingin berfikir macam-macam. Ryn memilih berlalu menuju walk in clothes untuk meletakkan tas kerja sang sumi dan menyediakan pakaian lelaki itu.

Selang 15 menit Khaleev sudah selesai dengan pakaian yang tadi disediakan Ryn. Kakinya melangkah menuju kasur yang ada sang istri disana. "Mau ngomong apa?" Tanya Ryn saat Khaleev menarik tubuhnya untuk masuk dalam pelukan hangat lelaki itu. Matanya masih fokus pada layar televisi yang menyala. Kepalanya sudah bersandar dengan dada sang suami.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang